Perkembangan Daulah Abbasiyah: Dari Awal Hingga Masa Keemasan
Daulah Abbasiyah, yang berkuasa setelah menggulingkan Daulah Umayyah, memiliki peran penting dalam perkembangan dunia Islam sebagai pusat peradaban dan pengetahuan. Daulah Abbasiyah berasal dari Bani Hasyim, yang merupakan garis keturunan dekat dengan Nabi Muhammad saw. Pemimpin pertama Daulah Abbasiyah adalah Abu al-Abbas as-Saffah, yang berhasil memenangkan perlawanan terhadap Daulah Umayyah. Daulah Abbasiyah memerintah dari tahun 132-656 H atau 750-1258 M. Abu al-Abbas as-Saffah memerintah dalam waktu yang singkat sebelum meninggal karena penyakit cacar pada usia 33 tahun. Kemudian, kekuasaan beralih kepada saudaranya, Abu Ja'far al-Mansur, yang melanjutkan kekuasaan Daulah Abbasiyah selama lima abad berikutnya. Pada masa pemerintahan Abu Ja'far al-Mansur, ibu kota pemerintahan dipindahkan dari Anbar ke Bagdad untuk menjaga stabilitas negara. Bagdad terletak dekat dengan ibu kota Persia yang lama. Selama pemerintahan Abu Ja'far al-Mansur, penertiban pemerintahan dilakukan dengan membentuk lembaga eksekutif dan yudikatif. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah pengangkatan wazir sebagai koordinator dari berbagai kementerian. Wazir pertama yang diangkat adalah Khalid bin Barmak, yang berasal dari Balkh, Persia. Abu Ja'far al-Mansur juga membentuk lembaga protokol negara, sekretaris negara, dan kepolisian negara. Pada masa ini, jawatan pos juga ditingkatkan peranannya dengan tugas tambahan untuk menghimpun informasi di daerah-daerah sehingga administrasi negara dapat berjalan lancar. Setelah Abu Ja'far al-Mansur, kepemimpinan Daulah Abbasiyah beralih kepada Khalifah Al-Mahdi. Pada masa kepemimpinan Al-Mahdi, Basrah menjadi pelabuhan penting yang menjadi tempat transit perdagangan antara Timur dan Barat. Perekonomian negara juga meningkat dengan peningkatan sektor pertanian melalui irigasi dan hasil pertambangan seperti perak, emas, tembaga, dan besi. Masa keemasan Daulah Abbasiyah terjadi di bawah kepemimpinan Khalifah Harun al-Rasyid. Harun al-Rasyid adalah khalifah yang adil dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dia membangun rumah sakit, pendidikan dokter, dan farmasi untuk meningkatkan kesejahteraan dan layanan kesehatan. Pada masa ini, juga dibangun beberapa fasilitas umum yang meningkatkan kesejahteraan sosial, kesehatan, dan pengetahuan. Perkembangan Daulah Abbasiyah terus berlanjut hingga masa kepemimpinan Al-Makmun. Setelah Al-Makmun, kekuasaan beralih kepada saudaranya, Al-Mu'tasim. Pada masa ini, Daulah Abbasiyah terkenal dengan kekuatan militernya. Al-Mu'tasim menghentikan praktik perang bagi orang-orang Islam dan membina tentara menjadi prajurit profesional. Dengan demikian, kekuatan militer Daulah Abbasiyah menjadi sangat kuat. Daulah Abbasiyah memiliki peran penting dalam perkembangan dunia Islam, baik dalam bidang peradaban maupun pengetahuan. Melalui kepemimpinan yang kuat dan inovasi pemerintahan, Daulah Abbasiyah mencapai masa keemasannya dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan umat Islam.