Analisis Penggunaan Kalimat Pasif dalam Teks Berita
Kalimat pasif merupakan salah satu struktur kalimat yang lazim ditemukan dalam teks berita. Dalam struktur ini, subjek kalimat berperan sebagai penerima aksi, bukan pelaku aksi. Penggunaan kalimat pasif dalam teks berita memiliki keunikan dan fungsi tersendiri yang membedakannya dengan kalimat aktif.
Fungsi Kalimat Pasif dalam Berita
Salah satu fungsi utama kalimat pasif adalah untuk menekankan objek atau hasil dari suatu peristiwa, bukan pelakunya. Misalnya, kalimat "Gempa bumi mengguncang kota Palu" dapat diubah menjadi "Kota Palu diguncang gempa bumi." Dalam kalimat pasif, fokus bergeser dari gempa bumi (pelaku) ke kota Palu (objek). Hal ini penting dalam berita untuk menonjolkan dampak peristiwa terhadap suatu objek.
Objektivitas dan Netralitas
Kalimat pasif juga berperan penting dalam menjaga objektivitas dan netralitas berita. Dengan menempatkan objek sebagai fokus utama, penulis berita dapat menyajikan informasi secara lebih objektif, tanpa terkesan memihak atau menyalahkan pihak tertentu. Misalnya, kalimat "Polisi menangkap tersangka korupsi" dapat diubah menjadi "Tersangka korupsi ditangkap." Kalimat pasif ini menghindari penyebutan langsung siapa yang melakukan penangkapan, sehingga terkesan lebih netral.
Penghindaran Ketentuan dan Formalitas
Dalam beberapa kasus, penggunaan kalimat pasif dalam berita bertujuan untuk menghindari penyebutan pelaku aksi yang tidak diketahui atau tidak penting. Misalnya, "Kebakaran menghanguskan puluhan rumah" lebih umum digunakan daripada "Seseorang/sesuatu membakar puluhan rumah" ketika penyebab kebakaran belum diketahui.
Dampak Kalimat Pasif pada Gaya Bahasa
Penggunaan kalimat pasif yang berlebihan dapat membuat teks berita terkesan kaku dan monoton. Sebaliknya, penggunaan kalimat aktif yang tepat dapat menghidupkan narasi dan membuat berita lebih mudah dipahami. Oleh karena itu, penting bagi penulis berita untuk menyeimbangkan penggunaan kalimat pasif dan aktif agar teks berita tetap informatif, mudah dipahami, dan tidak membosankan.
Kalimat pasif merupakan elemen penting dalam penulisan berita. Fungsinya untuk menonjolkan objek, menjaga objektivitas, dan menghindari penyebutan pelaku yang tidak diketahui memberikan nuansa tersendiri dalam penyampaian informasi. Meskipun demikian, keseimbangan dalam penggunaan kalimat pasif dan aktif tetap perlu dijaga agar teks berita tetap dinamis dan mudah dicerna.