Mengenal Keluarga dan Tradisi di Desa Sinabu
Keluarga adalah bagian integral dari kehidupan saya, dan saya sangat beruntung memiliki keluarga yang istimewa. Ayah saya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil, dan ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga. Kami tinggal di rumah sederhana di desa Sinabun, tempat saya lahir dan dibesarkan. Desa Sinabun adalah tempat kelahiran saya, dan saya memiliki banyak keluarga di sini. Meskipun kehidupan kami sederhana, saya merasa sangat beruntung memiliki keluarga yang begitu istimewa. Saya akan selalu berusaha keras demi keluarga, karena itu adalah alasan saya belajar, alasan saya rajin bersekolah, dan alasan saya akan membuat keluarga saya bahagia dan bangga. Saya juga memiliki banyak anggota keluarga, baik yang dekat maupun jauh. Karena keluargaku sangat dekat dengan keluarga sepupuku yang ada di samping rumahku, saya sering membantu mereka dalam acara-acara penting seperti pernikahan. Saya membantu menata dan memindahkan kayu tebal dan bundar berwarna coklat yang digunakan sebagai talenan untuk memotong daging setiap kali ada acara di samping rumahku. Suara ramai memenuhi acara itu, dan saya juga membantu ibu-ibu membungkus jajan di acara tersebut. Ketika waktunya makan, kami makan bersama-sama dengan ingka dan kertas minyak sebagai tempat nasi dan lauk pauk, ditemani dengan air mineral yang dibungkus dengan gelas plastik. Dua hari kemudian, ada banyak tamu yang berkunjung untuk medelokan. Ada banyak jajan di meja, termasuk kopi, teh, kue lapis, onde-onde, sumping, dan lain-lain. Bibirku hanya berhenti mengunyah jika tamu datang. Di sana, saya juga diperkenalkan dengan keluarga lain dari sepupuku, yang berasal dari tempat yang jauh. Dan tiba-tiba saat aku dan keluargaku menuju ke rumah pengantin perempuan, tepatnya di negara aku kesana dengan menaik bus ada 3 bus yang disediakan, tempat dudukku berada di samping tempat duduk adikku, disamping tempat duduk adikku ada jendela, didalam perjalanan aku merasa panas, namun ada beberapa titik udaranya menjadi sejuk. Perjalanannya cukup jauh, sejauh hubunganku dengan nya ada beberapa titik dimana aku melihat keluar jendela aku melihat pemandangan gunung yang dilatar belakangi langit biru, aku melihat rumah-rumah kecil yang bahkan tidak sebesar kuku jari manisku, rumah-rumah kecil itu ditutupi dengan kabut, udara disirami rasanya sejuk. Dalam perjalanan aku melewatit banyak jalan berlobang yang membuat busnya melompat-lompat dan kelokan-kelokan jalannya. Keluarga dan tradisi adalah bagian penting dari kehidupan saya, dan saya sangat berterima kasih memiliki keluarga yang istimewa. Saya akan selalu berusaha keras demi keluarga, karena itu adalah alasan saya belajar, alasan saya rajin bersekolah, dan alasan saya akan membuat keluarga saya bahagia dan bangga. Saya juga memiliki banyak anggota keluarga, baik yang dekat maupun jauh. Karena keluargaku sangat dekat dengan keluarga sepupuku yang ada di samping rumahku, saya sering membantu mereka dalam acara-acara penting seperti pernikahan. Saya membantu menata dan memindahkan kayu tebal dan bundar berwarna coklat yang digunakan sebagai talenan untuk memotong daging setiap kali ada acara di samping rumahku. Suara ramai memenuhi acara itu, dan saya juga membantu ibu-ibu membungkus jajan di acara tersebut. Ketika waktunya makan, kami makan bersama-sama dengan ingka dan kertas minyakat nasi dan lauk pauk, ditemani dengan air mineral yang dibungkus