Perkembangan Demokrasi di Indonesia Pasca Reformasi
Pendahuluan: Reformasi di Indonesia telah membawa perubahan signifikan dalam sistem politik dan sosial negara ini. Salah satu aspek yang mengalami perkembangan adalah demokrasi. Artikel ini akan membahas perkembangan demokrasi di Indonesia pasca reformasi. Bagian: ① Latar Belakang Reformasi: Artikel ini akan menjelaskan latar belakang terjadinya reformasi di Indonesia dan gerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang menginginkan berakhirnya kekuasaan Soeharto sebagai presiden. ② Demokrasi Pancasila: Artikel ini akan menjelaskan bahwa demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi adalah demokrasi Pancasila, dengan penegasan bahwa demokrasi berdasarkan asas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dilaksanakan dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, selalu memelihara persatuan Indonesia, dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. ③ Perubahan dalam Demokrasi: Artikel ini akan menjelaskan beberapa perubahan yang terjadi dalam demokrasi pada masa reformasi, seperti pembukaan kembali kebebasan berserikat dan berkumpul, pencabutan keputusan pembatasan pers, amandemen terhadap UUD 1945 dengan pembatasan masa jabatan presiden, serta penyelenggaraan negara yang bebas dari KKN. ④ Tantangan dan Dampak Negatif: Artikel ini akan membahas sisi lain dari reformasi, yaitu kemunculan sikap primordialisme yang menyebabkan benturan antarsuku, antarumat beragama, antarkelompok, serta antardaerah. Selain itu, artikel ini juga akan membahas peningkatan kriminalitas dan pengerahan massa sebagai cara untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Kesimpulan: Artikel ini menyimpulkan bahwa perkembangan demokrasi di Indonesia pasca reformasi telah membawa perubahan signifikan dalam sistem politik dan sosial negara ini. Meskipun terdapat tantangan dan dampak negatif, demokrasi Pancasila tetap menjadi landasan dalam menjalankan pemerintahan yang adil dan beradab.