Menghitung Harga Pokok Produksi dengan Metode LIFO
Metode LIFO (Last In, First Out) adalah salah satu metode yang digunakan untuk menghitung harga pokok produksi. Metode ini mengasumsikan bahwa barang yang terakhir masuk ke dalam proses produksi adalah yang pertama keluar. Dalam kasus PT Hasan Mandin, kita akan menggunakan metode LIFO untuk menghitung harga pokok produksi pada tanggal 30 April 2018. Pada awal April 2018, PT Hasan Mandin memiliki persediaan bahan baku sebanyak 1000 batang besi dengan harga per batang besi sebesar Rp.55.000,00. Pada tanggal 5 April 2018, perusahaan membeli tambahan cat sebanyak 2000 liter dengan harga perliter Rp 60.000,00. Kemudian, pada tanggal 7 April 2018, PT Hasan Mandin membeli tambahan cat sebanyak 500 liter dengan harga perliter Rp 62.000,00. Pada tanggal 15 April 2018, sebanyak 3200 liter cat masuk ke dalam proses produksi. Kemudian, pada tanggal 20 April 2018, perusahaan membeli tambahan cat sebanyak 1500 liter dengan harga perliter Rp 63.000,00. Pada tanggal 25 April 2018, PT Hasan Mandin membeli tambahan cat sebanyak 200 liter dengan harga perliter Rp 54.000,00. Pada tanggal 30 April 2018, sebanyak 19200 liter cat masuk ke dalam proses produksi. Sekarang, kita akan menghitung harga pokok produksi dengan metode LIFO. Dalam metode LIFO, kita menghitung harga pokok produksi dengan mengalokasikan harga bahan baku terakhir yang masuk ke dalam proses produksi terlebih dahulu. Dalam kasus ini, kita akan mengalokasikan harga cat yang dibeli pada tanggal 25 April 2018 sebanyak 200 liter dengan harga perliter Rp 54.000,00 terlebih dahulu. Selanjutnya, kita akan mengalokasikan harga cat yang dibeli pada tanggal 20 April 2018 sebanyak 1500 liter dengan harga perliter Rp 63.000,00. Terakhir, kita akan mengalokasikan harga cat yang dibeli pada tanggal 15 April 2018 sebanyak 3200 liter. Dengan menggunakan metode LIFO, kita dapat menghitung harga pokok produksi pada tanggal 30 April 2018.