Dasar-dasar Listrik dan Energi Listrik
1. Benda yang dapat menghasilkan arus listrik disebut konduktor. Konduktor adalah benda yang memiliki kemampuan untuk menghantarkan arus listrik. Contoh konduktor adalah logam seperti aluminium, tembaga, dan seng. 2. Batang karbon pada baterai berfungsi sebagai kutub negatif. Kutub negatif pada baterai berfungsi untuk menerima arus listrik yang mengalir dari kutub positif. 3. Komponen penyusun pada baterai yang berfungsi sebagai penampung arus listrik disebut elektrolit. Elektrolit adalah zat yang menghantarkan arus listrik dalam baterai. 4. Jika kutub positif (+) dan kutub negatif (-) dihubungkan dengan kabel, maka akan terjadi arus listrik yang mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. 5. Alat listrik yang berfungsi sebagai pengaman saat korsleting adalah sekring. Sekring berfungsi untuk memutuskan aliran arus listrik saat terjadi korsleting agar tidak terjadi kerusakan pada rangkaian. 6. Sumber energi listrik yang terdapat pada lampu senter adalah baterai. Baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik yang dapat digunakan untuk menghidupkan lampu senter. 7. Rangkaian listrik yang menghantarkan arus lebih dari satu cara disebut rangkaian paralel. Dalam rangkaian paralel, arus listrik memiliki lebih dari satu jalur untuk mengalir. 8. Alat penyambur dan pemutus arus listrik adalah sekring. Sekring berfungsi untuk menyambungkan atau memutuskan aliran arus listrik dalam rangkaian. 9. Rangkaian baterai pada senter disusun secara seri. Dalam rangkaian seri, baterai-baterai disusun secara berurutan sehingga arus listrik mengalir melalui satu jalur saja. 10. Besar tegangan listrik pada baterai sekali pakai adalah sekitar 1,5 volt. Tegangan listrik ini digunakan untuk menghidupkan lampu senter. Dalam kesimpulannya, listrik dan energi listrik merupakan konsep yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dasar-dasar listrik, kita dapat memahami bagaimana energi listrik dihasilkan, disimpan, dan digunakan dalam kehidupan kita.