Majas dalam Kutipan Hikayat "Maka menangislah ia berseru-seru sepanjang jalan itu dengan tersengat lapar dahaganya seperti akan matilah rasanya.
Majas yang menonjol dari kutipan hikayat tersebut adalah metafora. Metafora adalah majas yang digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda namun memiliki kesamaan dalam suatu kalimat. Dalam kutipan tersebut, penulis menggunakan metafora untuk menggambarkan rasa lapar dan dahaga yang sangat parah yang dirasakan oleh tokoh dalam hikayat tersebut. Dalam kalimat "Maka menangislah ia berseru-seru sepanjang jalan itu dengan tersengat lapar dahaganya seperti akan matilah rasanya", penulis menggunakan kata "seperti" untuk membandingkan rasa lapar dan dahaga yang dirasakan oleh tokoh dengan perasaan akan mati. Dengan menggunakan metafora ini, penulis berhasil menggambarkan betapa parahnya rasa lapar dan dahaga yang dialami oleh tokoh dalam hikayat tersebut. Metafora adalah salah satu majas yang sering digunakan dalam sastra untuk memberikan gambaran yang lebih hidup dan kuat. Dalam kutipan hikayat ini, penggunaan metafora berhasil menggambarkan betapa menderita dan putus asanya tokoh dalam menghadapi rasa lapar dan dahaga yang sangat parah. Dengan menggunakan metafora, penulis berhasil menggambarkan perasaan tokoh dengan cara yang lebih kuat dan mengesankan. Metafora ini juga membantu pembaca untuk lebih memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh dalam hikayat tersebut. Dalam kesimpulan, majas yang menonjol dari kutipan hikayat "Maka menangislah ia berseru-seru sepanjang jalan itu dengan tersengat lapar dahaganya seperti akan matilah rasanya" adalah metafora. Metafora ini digunakan untuk menggambarkan rasa lapar dan dahaga yang sangat parah yang dirasakan oleh tokoh dalam hikayat tersebut. Penggunaan metafora ini berhasil memberikan gambaran yang lebih hidup dan kuat, serta membantu pembaca untuk lebih memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh.