Perubahan Sikap Indonesia terhadap Israel
Sejak berdirinya negara Israel pada tahun 1948, hubungan antara Indonesia dan Israel telah mengalami perubahan yang signifikan. Pada awalnya, Indonesia adalah salah satu negara yang mendukung pendirian negara Israel di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Namun, seiring berjalannya waktu, sikap Indonesia terhadap Israel telah berubah secara drastis. Pada tahun 1949, Indonesia secara resmi mengakui keberadaan negara Israel dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara tersebut. Namun, pada tahun 1967, terjadi Perang Enam Hari antara Israel dan negara-negara Arab yang berujung pada pendudukan Israel terhadap Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Dataran Tinggi Golan. Peristiwa ini menjadi titik balik dalam hubungan Indonesia dengan Israel. Setelah Perang Enam Hari, Indonesia mengambil sikap yang lebih kritis terhadap Israel. Pemerintah Indonesia mengutuk pendudukan Israel dan mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan dan hak-haknya yang diabaikan. Indonesia juga menjadi salah satu negara pendukung utama dalam Gerakan Non-Blok yang menekankan pentingnya solidaritas internasional dalam menghadapi konflik di Timur Tengah. Selama beberapa dekade terakhir, sikap Indonesia terhadap Israel semakin keras. Pemerintah Indonesia secara terbuka mengecam tindakan Israel yang dianggap melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia. Indonesia juga mendukung upaya internasional untuk mencapai solusi dua negara antara Israel dan Palestina, dengan mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Namun, meskipun sikap Indonesia terhadap Israel telah berubah, penting untuk dicatat bahwa Indonesia tetap mempertahankan hubungan dengan negara-negara lain di Timur Tengah, termasuk Israel. Indonesia memiliki kepentingan ekonomi dan politik yang melibatkan negara-negara di kawasan tersebut, dan menjaga hubungan yang sehat dengan semua pihak adalah prioritas bagi Indonesia. Dalam konteks hubungan internasional yang kompleks, sikap Indonesia terhadap Israel terus berubah seiring dengan perubahan politik dan dinamika regional. Meskipun Indonesia tetap kritis terhadap tindakan Israel, negara ini juga berusaha menjaga hubungan yang seimbang dengan semua pihak.