Sejarah dan Kekuatan Kerajaan Kalingga di India Selatan
Kerajaan Kalingga adalah salah satu kerajaan yang terletak di wilayah India Selatan. Nama Kalingga sendiri berasal dari sebuah nama kerajaan yang ditemukan dalam sumber sejarah, seperti sumber Tiongkok, tradisi lokal, dan Carita Dorahyangon yang disusun berabad-abad kemudian. Kerajaan Kalingga terletak di antara Narmada di Utara, Bali di Timur, dan Sumatra di Barat. Kerajaan ini memiliki struktur bangunan yang megah, dengan atap yang terbuat dari daun aren dan hiasan dari gading gajah. Pada tahun 664 M, seorang pendeta Tiongkok datang ke Kalingga dengan maksud untuk menerjemahkan ajaran agama Buddha. Hal ini dapat ditemukan dalam sumber sejarah lainnya, seperti prasasti Tukmas yang ditemukan di kaki Gunung Merbabu, Jawa Tengah, yang diperkirakan berasal dari tahun yang sama. Selain itu, pada tahun 614 M, Kerajaan Kalingga dipimpin oleh seorang ratu bernama Sima. Di bawah kepemimpinannya yang keras namun adil, rakyat hidup dalam keamanan dan kemakmuran. Setelah meninggalnya Sima, Kerajaan Kalingga terbagi menjadi dua wilayah, yaitu Kalingga Utara (dikenal dengan nama Bumi Mataram). Dalam sejarahnya, Kerajaan Kalingga memiliki kekuatan politik dan ekonomi yang signifikan di India Selatan. Kekuatan ini dapat dilihat dari struktur bangunan yang megah, hubungan dengan kerajaan-kerajaan tetangga, dan keberhasilan dalam menjaga keamanan dan kemakmuran rakyatnya. Dengan demikian, Kerajaan Kalingga merupakan salah satu kerajaan yang berperan penting dalam sejarah India Selatan. Melalui penelitian dan penulisan yang akurat, kita dapat memahami lebih dalam tentang kekuatan dan prestasi kerajaan ini.