Mengapa Kehancuran Andalusia dan Bagdad Menandai Titik Balik Peradaban Islam? **
Peradaban Islam, yang telah mencapai puncak kejayaannya selama berabad-abad, mengalami masa suram pada abad ke-11 dan ke-12 Masehi. Kehancuran pusat peradaban Islam di Andalusia dan Bagdad menandai titik balik yang signifikan dalam sejarah Islam. Andalusia, yang dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan, seni, dan budaya, jatuh ke tangan kerajaan Nasrani Aragon dan Castelia pada abad ke-15. Kejadian ini menandai berakhirnya era keemasan Islam di wilayah tersebut, yang telah berlangsung selama berabad-abad. Bagdad, pusat kekuasaan Abbasiyah, juga mengalami kehancuran pada tahun 1258 oleh Hulagu Khan, pemimpin Mongol. Kejadian ini menghancurkan pusat intelektual dan budaya Islam, yang telah melahirkan banyak ilmuwan, filsuf, dan seniman terkemuka. Kehancuran Andalusia dan Bagdad memiliki dampak yang besar terhadap peradaban Islam. Hilangnya pusat-pusat penting ini menyebabkan hilangnya sumber daya, pengetahuan, dan budaya yang tak ternilai. Hal ini juga menyebabkan terhambatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan seni di dunia Islam. Fase kehancuran ini terjadi pada fase keempat (447-590 H/1055-1194 M), yang ditandai dengan munculnya kekuatan-kekuatan baru di dunia Islam, seperti Seljuk dan Mongol. Periode ini juga diwarnai dengan konflik internal dan eksternal yang melemahkan peradaban Islam. Kesimpulan:** Kehancuran Andalusia dan Bagdad merupakan peristiwa tragis yang menandai titik balik dalam sejarah peradaban Islam. Kejadian ini menyebabkan hilangnya pusat-pusat penting dan sumber daya yang tak ternilai, serta menghambat perkembangan ilmu pengetahuan dan seni. Meskipun mengalami masa suram, peradaban Islam tetap bertahan dan terus berkembang hingga saat ini.