Evolusi Istilah "Desain" dalam Dunia Seni Rupa di Indonesi
Pendahuluan: Artikel ini membahas evolusi istilah "desain" dalam dunia seni rupa di Indonesia, menguraikan perubahan makna dan penggunaannya seiring waktu. Bagian Istilah "desain" di Indonesia: Pada tahun 1950-an, istilah "desain" di Indonesia masih memiliki makna yang luas dan berkaitan dengan perencanaan dan kegiatan perancangan. Istilah ini kemudian mengalami "peny makna" seiring perkembangan kegiatan yang terbatas. Bagian 2: Perubahan istilah "desain": Istilah "desain" kemudian digunakan sebagai pengganti Biro Perancang Nasional dan menjadi Badan Perencanaan Pembangunan. Selain itu, istilah "gambar" juga digunakan untuk menggambarkan berbagai kegiatan dalam bidang seni rupa. Bagian 3: Peran tokoh-tokoh dalam penggunaan istilah "desain": Sudjojono, Simon Admiral, dan Reis Mulder berperan penting dalam penggunaan istilah "gambar" untuk pendidikan seni rupa di TH pada tahun 1940-50, termasuk arsitektur. Bagian 4: Perubahan kebijakan pemerintah: Kebijakan pemerintah kemudian menggubah pendirian Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI), mengubah fokus kegiatan "olahrasa" dan "keterampilan berek" menjadi "rupa" dan "fine-art". Istilah "desain" juga digunakan sebagai penamaan jurusan di ITB pada tahun 1960-an. Bagian 5: Perubahan istilah "desain" dalam konteks zaman: Pada akhir tahun 1980-an, kecenderungan yang kuat terjadi untuk menyebutkan "perupa" sebagai sebutan baru bagi mereka yang berkarya seni dalam berbagai media, termasuk multimedia, seni instalasi, dan pembuat karya pembaruan. Kesimpulan: Artikel ini menguraikan evolusi istilah "desain" dalam dunia seni rupa di Indonesia, menguraikan perubahan makna dan penggunaannya seiring waktu. Istilah ini mengalami perubahan yang signifikan, mulai dari makna yang luas hingga menjadi istilah yang lebih spesifik dalam konteks seni rupa.