Shani, Pahlawan Kecil Melody **
Mata Melody berkaca-kaca, bibirnya bergetar menahan tangis. "Kak shaniðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜," racaunya, suaranya bergetar. "Eheheh jangan nangis," Shani berusaha menenangkan adik bungsunya itu. "Tapi aku takut suntikan kakðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜," Melody semakin terisak. Shani mengusap lembut pipi Melody. "Udh jangan nangis ada kakak kok disini ☺," ujarnya sambil tersenyum. Shani tahu betul rasa takut Melody terhadap jarum suntik. Sejak kecil, Melody selalu menangis histeris saat harus disuntik. "Kak, aku takut sakit," Melody merengek. Shani menarik napas dalam-dalam. "Nggak kok Mel, suntikannya cuma sebentar. Kakak pegang tangan kamu ya, nanti kamu nggak akan merasakan sakitnya," Shani berusaha meyakinkan Melody. Shani memeluk erat Melody, mencoba menenangkannya. "Kakak selalu ada buat kamu Mel, jangan takut ya," bisik Shani. Melody terdiam sejenak, matanya menatap Shani dengan penuh harap. "Kak, janji ya nggak akan sakit?" tanya Melody. Shani mengangguk mantap. "Janji Mel, kakak nggak akan biarkan kamu sakit," jawab Shani. Dengan hati yang sedikit lebih tenang, Melody akhirnya mau disuntik. Shani terus berada di sampingnya, menenangkan dan menyemangati. Melody pun berhasil melewati proses suntikan dengan baik. Shani tersenyum lega. "Lihat Mel, kamu hebat! Nggak sakit kan?" tanya Shani. Melody mengangguk, matanya berbinar. "Iya kak, aku hebat!" jawab Melody dengan bangga. Shani memeluk Melody erat. "Kamu selalu hebat Mel, dan kakak selalu ada buat kamu," bisik Shani. Melody tersenyum bahagia. Shani, pahlawan kecilnya, selalu ada untuknya. Pesan:** Ketakutan adalah hal yang wajar, namun dengan dukungan dan kasih sayang, kita bisa mengatasinya. Shani mengajarkan kita bahwa keberanian dan kasih sayang bisa menjadi kekuatan untuk menghadapi rasa takut.