Pentingnya Memperhatikan Keterbatasan Siswa dalam Menggunakan HP dalam Kurikulum Merdek
Dalam era digital saat ini, penggunaan teknologi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Hal ini juga berdampak pada dunia pendidikan, terutama dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka yang mengharuskan siswa untuk menggunakan perangkat elektronik, seperti handphone (HP), dalam proses pembelajaran. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua siswa mampu untuk memiliki HP, dan hal ini perlu diperhatikan dengan serius. Pertama-tama, penting untuk menyadari bahwa tidak semua siswa memiliki akses ke HP. Banyak keluarga yang tidak mampu membeli perangkat ini karena keterbatasan ekonomi. Dalam situasi seperti ini, mengharuskan siswa untuk menggunakan HP dalam Kurikulum Merdeka dapat menjadi beban tambahan bagi mereka. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan dalam akses pendidikan dan menghambat kemajuan akademik siswa yang kurang beruntung secara finansial. Selain itu, penggunaan HP dalam Kurikulum Merdeka juga dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam lingkungan belajar. Siswa yang tidak memiliki HP mungkin merasa terisolasi atau merasa tidak sejajar dengan teman-teman mereka yang memiliki akses ke perangkat ini. Hal ini dapat mempengaruhi motivasi dan kepercayaan diri siswa, serta mengganggu iklim belajar yang positif. Oleh karena itu, penting bagi pihak sekolah dan pemerintah untuk memperhatikan keterbatasan siswa dalam menggunakan HP dalam Kurikulum Merdeka. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menyediakan fasilitas HP di sekolah untuk digunakan oleh siswa yang tidak memiliki akses ke perangkat ini. Dengan demikian, semua siswa dapat memiliki kesempatan yang sama dalam mengikuti proses pembelajaran yang disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka. Selain itu, penting juga untuk memberikan alternatif lain dalam proses pembelajaran yang tidak tergantung pada penggunaan HP. Misalnya, penggunaan buku cetak, papan tulis, atau perangkat lain yang dapat diakses oleh semua siswa. Dengan demikian, siswa yang tidak memiliki HP tidak akan merasa terpinggirkan dan tetap dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Dalam kesimpulan, penting untuk memperhatikan keterbatasan siswa dalam menggunakan HP dalam Kurikulum Merdeka. Tidak semua siswa mampu untuk memiliki HP, dan hal ini dapat menciptakan kesenjangan dalam akses pendidikan. Oleh karena itu, pihak sekolah dan pemerintah perlu menyediakan solusi yang memperhatikan kebutuhan semua siswa, sehingga Kurikulum Merdeka dapat berjalan dengan adil dan merata.