Dampak Interaksi Media Sosial terhadap Pembentukan Konsep Diri Menurut Teori Interaksi Simbolik
Dalam teori interaksi simbolik yang dikemukakan oleh George Herbert Mead, konsep mind, self, dan society dipahami sebagai hasil dari interaksi komunikasi-simbolik. Mind merujuk pada kemampuan individu untuk menggunakan simbol-simbol yang memiliki makna sosial yang sama. Sementara itu, self adalah kemampuan individu untuk merefleksikan diri mereka dari sudut pandang orang lain, yang membentuk identitas dan konsep diri mereka. Society, atau masyarakat, merupakan jejaring hubungan sosial yang dibangun dan dikonstruksikan oleh individu melalui interaksi di tengah masyarakat. Namun, dalam konteks modern saat ini, banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu berinteraksi melalui media sosial daripada interaksi langsung. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana teori interaksi simbolik menjelaskan fenomena ini, dan bagaimana konsep diri terbentuk ketika interaksi lebih banyak dilakukan di media sosial. Interaksi di media sosial dapat memengaruhi pembentukan konsep diri seseorang dengan berbagai cara. Dalam konteks ini, simbol-simbol yang digunakan dalam interaksi online dapat memengaruhi persepsi diri seseorang. Misalnya, likes, comments, dan shares di media sosial dapat menjadi simbol yang memengaruhi bagaimana seseorang melihat diri mereka sendiri. Selain itu, eksposur yang tinggi terhadap standar kecantikan atau gaya hidup yang tidak realistis di media sosial juga dapat memengaruhi konsep diri seseorang. Namun, penting untuk diingat bahwa interaksi di media sosial juga dapat memberikan ruang bagi individu untuk berekspresi dan membangun identitas mereka. Melalui platform ini, seseorang dapat mengekspresikan minat, pendapat, dan kepribadian mereka secara kreatif. Dengan demikian, konsep diri seseorang juga dapat terbentuk melalui interaksi positif dan membangun di media sosial. Dalam kesimpulan, meskipun interaksi di media sosial dapat memengaruhi pembentukan konsep diri seseorang, penting untuk memahami bahwa konsep diri adalah konstruksi kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk mempertahankan keseimbangan antara interaksi di media sosial dan interaksi langsung guna membangun konsep diri yang sehat dan autentik.