Fungsi Kajian Pustaka dalam Makalah Best Practice
Kajian pustaka memiliki peran yang sangat penting dalam penulisan makalah best practice. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa fungsi utama dari kajian pustaka dalam konteks penulisan makalah best practice. Fungsi pertama dari kajian pustaka adalah kontekstualisasi. Dengan melakukan kajian pustaka, penulis dapat memahami konteks yang lebih luas dari topik yang sedang dibahas. Hal ini membantu penulis untuk memahami bagaimana topik tersebut terkait dengan penelitian sebelumnya dan perkembangan terkini dalam bidang tersebut. Fungsi kedua dari kajian pustaka adalah mengidentifikasi kesenjangan antara masalah dengan teori. Dalam penulisan makalah best practice, penting untuk mengidentifikasi masalah yang ingin dipecahkan dan menghubungkannya dengan teori yang ada. Dengan melakukan kajian pustaka, penulis dapat menemukan kesenjangan antara masalah yang ingin dipecahkan dan teori yang ada, sehingga dapat mengarahkan penelitian ke arah yang lebih relevan dan inovatif. Fungsi ketiga dari kajian pustaka adalah sintesis teori. Dalam penulisan makalah best practice, penting untuk menyajikan teori yang relevan dan terkini. Dengan melakukan kajian pustaka, penulis dapat menyintesis teori-teori yang ada dan menggabungkannya menjadi kerangka teoritis yang kokoh. Hal ini membantu penulis untuk menyajikan informasi yang terkait dan terpercaya kepada pembaca. Fungsi keempat dari kajian pustaka adalah mendukung penelitian. Dalam penulisan makalah best practice, kajian pustaka dapat digunakan sebagai dasar untuk merancang penelitian yang baik. Dengan melakukan kajian pustaka, penulis dapat menemukan metode penelitian yang telah terbukti efektif dalam penelitian sebelumnya, sehingga dapat menghindari kesalahan yang sama dan meningkatkan kualitas penelitian. Fungsi kelima dari kajian pustaka adalah menghindari duplikasi. Dalam penulisan makalah best practice, penting untuk menghindari duplikasi dengan penelitian sebelumnya. Dengan melakukan kajian pustaka, penulis dapat mengetahui penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan memastikan bahwa penelitian yang dilakukan adalah orisinal dan memberikan kontribusi yang berarti dalam bidang tersebut. Fungsi terakhir dari kajian pustaka adalah menjelaskan variabel. Dalam penulisan makalah best practice, penting untuk menjelaskan variabel yang digunakan dalam penelitian. Dengan melakukan kajian pustaka, penulis dapat menemukan variabel-variabel yang relevan dan menjelaskan hubungan antara variabel-variabel tersebut. Hal ini membantu penulis untuk menyajikan penelitian dengan cara yang jelas dan terstruktur. Dalam konteks penulisan makalah best practice, fungsi kajian pustaka yang paling relevan adalah nomor 2 dan 6. Fungsi kedua, yaitu mengidentifikasi kesenjangan antara masalah dengan teori, membantu penulis untuk mengarahkan penelitian ke arah yang lebih relevan dan inovatif. Fungsi keenam, yaitu menjelaskan variabel, membantu penulis untuk menyajikan penelitian dengan cara yang jelas dan terstruktur. Dengan memahami dan menerapkan fungsi-fungsi kajian pustaka ini, penulis dapat meningkatkan kualitas penulisan makalah best practice dan memberikan kontribusi yang berarti dalam bidang tersebut.