Tahapan Desain Thinking dalam Membuat Produk sebagai Model
Desain thinking adalah proses yang digunakan untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi yang inovatif. Tahapan desain thinking yang akan menghasilkan produk sebagai model adalah prototipe. Prototipe adalah tahap di mana ide-ide yang telah dikembangkan selama tahap definisi dan ideasi diwujudkan dalam bentuk fisik. Dalam tahap ini, desainer menciptakan model sederhana dari produk yang diinginkan untuk menguji dan memvalidasi konsepnya. Tahapan prototipe memungkinkan desainer untuk menguji berbagai aspek produk, seperti fungsionalitas, estetika, dan kenyamanan penggunaengan membuat prototipe, desainer dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan atau kekurangan dalam desain sebelum produk akhir dikembangkan. Prototipe juga memungkinkan desainer untuk mengumpulkan umpan balik dari pengguna dan melakukan perbaikan berdasarkan masukan tersebut. Selain prototipe, tahapan desain thinking juga meliputi empati, definisi, dan ideasi. Empati adalah tahap di mana desainer mencoba memahami kebutuhan dan perspektif pengguna. Definisi adalah tahap di mana masalah yang akan dipecahkan didefinisikan dengan jelas. Sementara ideasi adalah tahap di mana berbagai solusi potensialkan. Namun, tahapan prototipe adalah tahap kritis dalam desain thinking karena ini adalah tahap di mana ide-ide diwujudkan dalam bentuk fisik dan dapat diuji secara langsung. Dengan prototipe, desainer dapat mengembangkan produk yang lebih baik dan memastikan bahwa solusi yang diusulkan memenuhi kebutuhan dan pengguna. Dalam konteks dunia nyata, prototipe juga memungkinkan desainer untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan atau kekurangan dalam desain sebelum produk akhir dikembangkan. Dengan demikian, tahapan prototipe dalam desain thinking adalah tahap yang sangat penting dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan pengguna.