Sejarah dan Keunikan Teknik Batik Jumputan
Pada abad ke-7 Masehi, terjadi perkembangan ornament pada kain tenun yang berasal dari India dan Cina di Indonesia. Hal ini mengakibatkan terjadinya akulturasi budaya yang memberikan pengaruh terhadap corak atau gaya dalam kebudayaan Sumatera Selatan. Menurut Robyn dan Jhon, tradisi tenun sutera dibawa oleh Cina dan India yang menguasai perdagangan Asia Tenggara melalui Selat Malaka, pelabuhan-pelabuhan di Sumatera, dan pantai utara Pulau Jawa sekitar abad ke-6 hingga ke-15. Sejarah batik jumputan sendiri berasal dari Tiongkok. Pada zaman dahulu, perdagangan melalui lautan sudah maju dan banyak manusia dari wilayah-wilayah tertentu menjelajah lautan untuk menyinggahi wilayah lain dan mengadopsi budayanya, termasuk batik. Salah satu kelompok saudagar yang membawa teknik batik jumputan ke Nusantara adalah para penyintas dari India. Teknik ini kemudian menyebar di India dan oleh para saudagar India dibawa masuk ke Indonesia. Perkenalan batik jumputan ini terjadi melalui misi perdagangan. Di Indonesia, teknik batik jumputan disambut dengan gembira. Manusia selalu menciptakan sesuatu yang menjadi ciri dari kebudayaan daerahnya, termasuk berbagai kesenian tenun seperti songket, kain jumputan, dan kain blongsongtajung. Kain jumputan menggunakan bahan sutera yang jenisnya sangat halus, lembut, dan dingin. Kain sutera ini memiliki dasar berwarna putih. Kain jumputan dapat dihasilkan melalui berbagai alat seperti tenun. Dimensi budaya dalam seni jumputan adalah bagian dari sesuatu yang memiliki nilai jual dan menjadi kekayaan karya cipta manusia di Palembang. Dalam hal ini, seni jumputan menjadi bagian dari budaya Palembang. Kain jumputan adalah kerajinan tenun ikat yang memiliki motif tertentu pada kain yang berwarna putih polos. Umumnya, kain jumputan menggunakan bahan sutera dan memiliki berbagai macam motif seperti motif bintik tujuh, kembang janur, bintik lima, bintik sembilan, bintang tujuh, dan bintik-bintik. Dengan demikian, teknik batik jumputan memiliki sejarah yang kaya dan unik. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kebudayaan dan seni dalam memperkaya warisan budaya Indonesia.