Menentukan pH Larutan Berdasarkan Perubahan Warna Indikator ##
Pendahuluan: Dalam kimia, pH merupakan skala yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Skala pH berkisar dari 0 hingga 14, dengan pH 7 dianggap netral. Larutan dengan pH kurang dari 7 bersifat asam, sedangkan larutan dengan pH lebih dari 7 bersifat basa. Indikator pH adalah zat yang berubah warna dalam rentang pH tertentu, sehingga dapat digunakan untuk menentukan pH suatu larutan. Pembahasan: Dalam kasus ini, larutan yang diuji menunjukkan perubahan warna yang berbeda dengan tiga indikator yang berbeda: * Fenolftalein: Tidak berwarna. Ini menunjukkan bahwa larutan tersebut tidak bersifat basa, karena fenolftalein berubah menjadi merah muda dalam larutan basa. * Metil orange: Berwarna kuning. Ini menunjukkan bahwa larutan tersebut tidak bersifat asam, karena metil orange berubah menjadi merah dalam larutan asam. * Bromtimol biru: Berwarna kuning. Ini menunjukkan bahwa larutan tersebut bersifat asam, karena bromtimol biru berubah menjadi biru dalam larutan basa. Kesimpulan: Berdasarkan perubahan warna indikator, dapat disimpulkan bahwa larutan tersebut memiliki pH yang berada di antara 6 dan 7. Hal ini karena fenolftalein tidak berubah warna, menunjukkan bahwa larutan tersebut tidak basa, sedangkan bromtimol biru berubah warna menjadi kuning, menunjukkan bahwa larutan tersebut bersifat asam. Metil orange juga tidak berubah warna, yang mendukung kesimpulan bahwa larutan tersebut tidak bersifat asam. Penutup: Penggunaan indikator pH merupakan metode sederhana dan efektif untuk menentukan pH suatu larutan. Dengan memahami perubahan warna indikator, kita dapat memperkirakan pH larutan dan menentukan sifatnya, apakah asam, basa, atau netral.