Perang Saudara Sri Lanka: Konflik Etnis dan Politik
Pendahuluan: Perang saudara Sri Lanka adalah konflik yang berkepanjangan antara kelompok etnis Sinhala dan Tamil. Artikel ini akan membahas munculnya kebijakan diskriminasi, pergerakan separatis Tamil, dan akhirnya kegagalan perjanjian damai. Bagian 1: Munculnya Kebijakan Diskriminasi - Kebijakan diskriminasi terhadap kelompok etnis minoritas, terutama Tamil, memicu ketidakpuasan dan ketidakstabilan politik di Sri Lanka. Bagian 2: Pergerakan Separatis Tamil - Pada tahun 1970, munculnya pergerakan separatis Tamil (LTTE) yang tuntutannya adalah merdeka. Pergerakan ini menjadi salah satu pihak utama dalam konflik yang berkepanjangan. Bagian 3: Konflik Etnis dan Perang Saudara - Perang saudara Sri Lanka adalah perang etnis antara mayoritas Buddha (Sinhala) dengan etnis minoritas Hindu (Tamil). Konflik ini berlangsung selama beberapa dekade dan menyebabkan korban jiwa serta kehilangan besar. Bagian 4: Upaya Damai dan Kegagalan Perjanjian - Pada tahun 2002, perjanjian damai Oslo ditandatangani, namun perjanjian ini gagal mencapai perdamaian yang permanen. Puncak konflik terjadi pada tahun 2009 ketika LTTE tumbang dalam operasi militer. Kesimpulan: Perang saudara Sri Lanka adalah konflik yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor, termasuk diskriminasi, pergerakan separatis, dan ketidakstabilan politik. Meskipun upaya damai telah dilakukan, konflik ini belum mencapai perdamaian yang permanen.