Kesalahan Konversi Satuan dalam Misi Mars Climate Orbitet
Pada 23 September 1999, pesawat antariksa Mars Climate Orbitet yang sedang menjalankan misi penting untuk menyelidiki iklim, atmosfer, dan perubahan permukaan planet Mars tiba-tiba menghilang. Investigasi terhadap kecelakaan ini mengungkapkan bahwa kesalahan konversi satuan menjadi penyebab utama peristiwa tersebut. NASA, sebagai agen pemerintah, bekerja dalam satuan St. Sementara itu, kontraktor yang membuat pesawat, Lockheed Martin Astronautics, bekerja dalam sistem FPS. Kontraktor melakukan perhitungan dalam satuan lbf (pound-force) dan tanpa mengonversi, NASA mengirim instruksi dalam satuan newton sekon (N_s) ke program perangkat lunak. Akibatnya, pesawat antariksa berada pada ketinggian yang terlalu rendah sehingga terbakar di atmosfer. Kesalahan menerjemahkan satuan ini mengakibatkan kerugian sebesar 125 juta dolar (sekitar 1,8 triliun rupiah). Kesalahan konversi satuan bukanlah hal yang sepele, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam fisika, pengukuran yang tepat (akurat) dan teliti (presisi) sangat penting untuk memperoleh hasil yang dapat diandalkan. Ketika melakukan percobaan di laboratorium, pemahaman tentang aspek-aspek pengukuran dan pelaporan hasil pengukuran sesuai dengan aturan dalam kerja ilmiah sangatlah penting. Dalam bab ini, kita akan mempelajari pentingnya pengukuran yang tepat dan teliti dalam ilmu pengetahuan. Kita akan memahami konsep akurasi dan presisi, serta bagaimana melaporkan hasil pengukuran dengan benar. Semangat dan gembira dalam mempelajari bab ini akan membantu kita menjadi peneliti yang handal dan dapat diandalkan.