Pelajaran di Balik Panggung **
Cahaya lampu panggung perlahan meredup, menandakan berakhirnya latihan teater. Ria dan Shani, dua aktris utama, masih berdiri di atas panggung, wajah mereka dipenuhi keringat dan kelelahan. Namun, bukan kelelahan yang menjadi fokus perhatian mereka saat ini. "Kamu tahu, aku benar-benar kesal denganmu," ucap Ria, suaranya sedikit meninggi. Shani mengerutkan kening, "Kenapa? Apa yang salah?" "Kamu selalu bersikap egois! Kamu selalu ingin menjadi pusat perhatian!" Ria menunjuk ke arah Shani dengan jari telunjuknya. Shani terdiam, matanya berkaca-kaca. "Aku tidak mengerti, Ria. Aku hanya ingin memberikan yang terbaik untuk pertunjukan ini." "Itu bukan alasan untuk bersikap seperti itu!" Ria berteriak, "Kamu membuatku merasa tidak nyaman!" Pertengkaran mereka semakin memanas, membuat para anggota teater lainnya tercengang. Mereka saling berbisik, tak percaya dengan apa yang mereka lihat. "Cukup!" teriak seorang anggota teater, "Kalian berdua harus berhenti! Kalian membuat suasana menjadi buruk!" Ria dan Shani terdiam, pandangan mereka bertemu. Keduanya menyadari bahwa pertengkaran mereka telah menjadi sebuah drama yang tidak perlu. "Maaf," ucap Ria, suaranya berbisik. "Aku juga," jawab Shani, matanya masih berkaca-kaca. Mereka saling memandang, menyadari bahwa pertengkaran mereka hanyalah sebuah sandiwara. Sebuah sandiwara yang mereka ciptakan untuk memberikan pelajaran kepada anggota teater lainnya yang suka mengompori mereka. "Kita harus bekerja sama," ucap Ria, "Kita harus saling mendukung." Shani mengangguk, "Ya, kita harus menjadi tim." Mereka berdua tersenyum, sebuah senyuman yang penuh makna. Mereka telah belajar bahwa pertengkaran tidak akan menyelesaikan masalah. Hanya dengan bekerja sama dan saling mendukung, mereka dapat mencapai tujuan bersama. Pesan:** Pertengkaran tidak akan pernah menjadi solusi. Hanya dengan bekerja sama dan saling mendukung, kita dapat mencapai tujuan bersama.