Strategi untuk Memenuhi Kebutuhan Uang Bonar
Bonar memiliki pekerjaan paruh waktu yang membayar Rp. 20.000 per jam, namun dia hanya bisa bekerja maksimal 10 jam. Dia membutuhkan uang sebesar Rp. 120.000. Dalam artikel ini, kita akan mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan uang Bonar dengan menggunakan model matematika, grafik sistem pertidaksamaan linear, dan analisis titik potong. 1. Model Matematika: Untuk memodelkan situasi Bonar, kita dapat menggunakan persamaan matematika berikut: Jumlah uang yang diperoleh = jumlah jam kerja x tarif per jam Dalam kasus Bonar, persamaan tersebut menjadi: U = 20.000J Dimana U adalah jumlah uang yang diperoleh dan J adalah jumlah jam kerja. 2. Grafik Sistem Pertidaksamaan Linear: Untuk memvisualisasikan solusi dari pertidaksamaan linear Bonar, kita dapat menggunakan grafik. Pertidaksamaan yang harus dipenuhi adalah: U ≥ 120.000 J ≤ 10 Dengan menggunakan grafik, kita dapat menggambar garis yang merepresentasikan kedua pertidaksamaan tersebut dan mencari titik potongnya. 3. Himpunan Peryelesaian: Himpunan peryelesaian adalah himpunan semua nilai yang memenuhi pertidaksamaan. Dalam kasus Bonar, himpunan peryelesaian adalah semua pasangan nilai (J, U) yang memenuhi kedua pertidaksamaan U ≥ 120.000 dan J ≤ 10. 4. Koordinat Titik Potong: Titik potong adalah titik di mana kedua garis yang merepresentasikan pertidaksamaan linear bertemu. Dalam kasus Bonar, titik potong adalah koordinat (10, 200.000), yang berarti Bonar harus bekerja selama 10 jam untuk mendapatkan uang sebesar Rp. 200.000. 5. Jam Kerja yang Dibutuhkan: Untuk memenuhi kebutuhan uang sebesar Rp. 120.000, Bonar perlu bekerja selama minimal 6 jam. Namun, untuk memenuhi kebutuhan uang sebesar Rp. 200.000, Bonar harus bekerja selama 10 jam. Dengan memahami model matematika, grafik sistem pertidaksamaan linear, dan analisis titik potong, Bonar dapat mengatur jam kerja dan memenuhi kebutuhan uang yang diinginkan.