Reaksi Eksoterm: Pengaruh Tekanan, Suhu, dan Katalis
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang melepaskan panas ke lingkungan sekitarnya. Salah satu contoh reaksi eksoterm adalah reaksi antara dua molekul nitrogen monoksida (NO) yang menghasilkan molekul nitrogen (N2) dan molekul oksigen (O2). Persamaan reaksi untuk reaksi ini adalah: 2NO(g) ⇌ N2(g) + O2(g) Dalam konteks ini, kita akan membahas pengaruh tekanan, suhu, dan katalis terhadap arah reaksi ini. 1. Pengaruh Tekanan: Jika tekanan reaksi bergeser ke kanan, artinya reaksi akan cenderung menghasilkan lebih banyak produk, yaitu N2 dan O2. Dalam hal ini, jika tekanan reaksi ditingkatkan, reaksi akan bergeser ke kanan. Namun, jika tekanan reaksi dikurangi, reaksi akan bergeser ke kiri, menghasilkan lebih banyak NO. 2. Pengaruh Suhu: Jika suhu diperbesar, reaksi akan cenderung bergeser ke kanan, menghasilkan lebih banyak N2 dan O2. Ini karena peningkatan suhu memberikan energi kinetik yang lebih tinggi kepada molekul-molekul reaktan, sehingga meningkatkan kecepatan reaksi. Sebaliknya, jika suhu diturunkan, reaksi akan bergeser ke kiri, menghasilkan lebih banyak NO. 3. Pengaruh Katalis: Jika reaksi diberi katalis, reaksi akan cenderung bergeser ke kanan. Katalis adalah zat yang meningkatkan laju reaksi tanpa ikut bereaksi secara kimia. Dalam hal ini, katalis akan mempercepat pembentukan N2 dan O2 dari NO. 4. Pengaruh Penambahan Gas NO: Jika gas NO ditambahkan ke reaksi, reaksi akan bergeser ke kanan. Penambahan NO akan meningkatkan konsentrasi reaktan NO, sehingga mendorong reaksi ke arah pembentukan N2 dan O2. Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, pernyataan yang benar adalah (1), (2), dan (4). Jadi, jawaban yang benar adalah x. (1), (2), dan (4). Dalam kesimpulan, tekanan, suhu, dan katalis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap arah reaksi eksoterm antara NO, N2, dan O2. Peningkatan tekanan, suhu, dan penggunaan katalis akan mendorong reaksi ke arah pembentukan N2 dan O2, sementara penambahan gas NO juga akan mendorong reaksi ke arah yang sama.