Putri Shani, Putri Ria, dan Panggilan untuk Bantuan **
Matahari sore menerobos jendela kamar Putri Shani, menerangi buku-buku tebal yang terhampar di meja belajarnya. Putri Ria, adiknya, masuk dengan wajah bingung. "Shani, aku tidak mengerti tugas sejarah ini," keluhnya, menunjuk ke buku pelajarannya. Shani, yang sedang asyik membaca tentang sejarah kerajaan Inggris, menoleh dan tersenyum. "Tenang, Ria. Aku akan bantu." Tiba-tiba, pintu kamar terbuka dengan suara berderit. Raja dan Ratu, orang tua mereka, berdiri di ambang pintu, wajah mereka tampak serius. Kaget, Shani dan Ria berteriak, dan Ria, yang sedang berdiri, terhuyung ke belakang, kepalanya membentur meja belajar. "Aduh!" Ria meringis, memegangi kepalanya yang sedikit benjol. Air mata mengalir di pipinya. Shani langsung memeluk adiknya, menenangkannya. "Ada apa, Ayah? Ibu?" tanya Shani, khawatir. "Ada kabar penting, anak-anak," jawab Raja dengan suara tenang. "Palestina membutuhkan bantuan kita. Mereka sedang menghadapi kesulitan besar." Ratu menambahkan, "Kita harus segera mengirimkan bantuan. Kita tidak bisa tinggal diam." Shani dan Ria saling berpandangan, wajah mereka dipenuhi kekhawatiran. Mereka tahu bahwa Palestina adalah negara yang jauh, tetapi mereka juga tahu bahwa membantu orang yang membutuhkan adalah kewajiban mereka. Malam itu, pelayan istana menyampaikan pesan dari Raja dan Ratu. Shani dan Ria diminta untuk datang ke ruang sidang istana. Di ruang sidang, Raja dan Ratu duduk di singgasana mereka, wajah mereka serius. Shani dan Ria duduk di samping mereka, mendengarkan dengan saksama. "Kita akan mengirimkan pesan kepada para negarawan di seluruh dunia," kata Raja. "Kita akan meminta bantuan kepada Pangeran Rafael dari kerajaan Spanyol, dan kepada semua yang peduli dengan nasib Palestina." Shani dan Ria mengangguk, memahami pentingnya tugas yang dibebankan kepada mereka. Mereka tahu bahwa mereka harus menjadi duta bagi kerajaan Inggris, membawa pesan harapan dan bantuan kepada Palestina. Wawasan:** Kisah ini mengingatkan kita bahwa bahkan di tengah kesibukan dan kesenangan hidup, kita harus selalu peka terhadap penderitaan orang lain. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk membantu mereka yang membutuhkan, dan tindakan kecil kita dapat membuat perbedaan besar dalam hidup mereka.