Pemisahan Departemen Pabrik untuk Menghitung Tarif OHP Departemen
Dalam perusahaan PLASINDO, metode kalkulasi biaya produk yang membebankan OHP ke produk dengan menggunakan satu tarif OHP untuk seluruh pabrik telah dikritik oleh Manajer Produksi. Bagian akuntansi mengusulkan agar dilakukan pemisahan departemen pabrik untuk menghitung tarif OHP departemen. Data yang dikumpulkan dari perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki dua departemen produksi, yaitu departemen Permulaan dan Perampungan, serta tiga departemen jasa, yaitu departemen Listrik, Kesehatan, dan Pemeliharaan. Proses pembagian departemen dimulai dengan mendistribusikan biaya dari departemen Pemeliharaan ke departemen Permulaan, Kesehatan, dan Listrik berdasarkan investasi dalam peralatan. Selanjutnya, departemen Kesehatan didistribusikan ke departemen Permulaan dan Perampungan, serta departemen Listrik berdasarkan jumlah karyawan. Terakhir, departemen Listrik mendistribusikan biayanya ke departemen Permulaan dan Perampungan berdasarkan luas lantai. Dalam kasus ini, actual overhead untuk bulan Desember adalah sebagai berikut: Departemen Permulaan: Rp 7.500.000,-, luas lantai 10.000 m2, 200 karyawan, dan investasi dalam peralatan sebesar Rp 850.000,-. Departemen Perampungan: Rp 6.000.000,-, luas lantai 15.000 m2, 100 karyawan, dan investasi dalam peralatan sebesar Rp 400.000,-. Departemen Listrik: Rp 6.000.000,-, luas lantai 20.000 m2, 100 karyawan, dan investasi dalam peralatan sebesar Rp 650.000,-. Departemen Kesehatan: Rp 4.000.000,-, luas lantai 10.000 m2, 75 karyawan, dan investasi dalam peralatan sebesar Rp 350.000,-. Departemen Pemeliharaan: Rp 1.000.000,-, luas lantai 7.500 m2, 50 karyawan, dan investasi dalam peralatan sebesar Rp 250.000,-. Total biaya overhead adalah Rp 24.500.000,- dengan total luas lantai 62.500 m2 dan total karyawan 525. Untuk menghitung tarif BOP berdasarkan jumlah produksi, kita perlu mengetahui jumlah produksi pada departemen Permulaan dan Perampungan. Jumlah produksi pada departemen Permulaan adalah 10.000 unit, sedangkan jumlah produksi pada departemen Perampungan adalah 20.000 unit. Dengan menggunakan data ini, kita dapat melakukan distribusi overhead dari departemen jasa dan menghitung tarif BOP berdasarkan jumlah produksi.