Jejak Desukarnoisasi dalam Razia Buku Kiri
Dalam artikel "Jejak Desukarnoisasi dalam Razia Buku Kiri" yang dipublikasikan di tirto.id, penulis membahas tentang fenomena desukarnoisasi yang terjadi dalam razia terhadap buku-buku kiri di Indonesia. Desukarnoisasi merupakan istilah yang merujuk pada upaya untuk menghapuskan atau menghilangkan pengaruh dan pemikiran sosialis yang dianggap bertentangan dengan ideologi pemerintah. Penulis menjelaskan bahwa razia buku kiri yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1965-1966 merupakan salah satu contoh nyata dari desukarnoisasi. Pemerintah saat itu menganggap buku-buku kiri sebagai ancaman terhadap stabilitas politik dan keamanan nasional. Sebagai hasilnya, ribuan buku kiri disita dan dihancurkan, dan para penulis dan penerbitnya ditangkap dan dipenjara. Artikel ini juga mengungkapkan bahwa desukarnoisasi tidak hanya terjadi pada masa lalu, tetapi juga masih terjadi hingga saat ini. Penulis mencatat bahwa beberapa buku kiri masih sulit ditemukan di toko buku atau perpustakaan, dan beberapa penulis dan penerbit masih menghadapi tekanan dan intimidasi dari pemerintah. Dalam kesimpulannya, penulis menekankan pentingnya kebebasan berekspresi dan kebebasan berpikir dalam sebuah negara demokratis. Desukarnoisasi yang dilakukan oleh pemerintah dapat menghambat perkembangan intelektual dan menghalangi masyarakat untuk mendapatkan akses terhadap berbagai sudut pandang dan pemikiran yang beragam. Artikel ini memberikan wawasan yang penting tentang jejak desukarnoisasi dalam razia buku kiri di Indonesia. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kebebasan berekspresi dan kebebasan berpikir dalam masyarakat yang demokratis.