Menggugah Semangat Literasi Melalui Dongeng: Proses Pengabdian Masyarakat dan Teknik Analisisnya **
Pengabdian kepada masyarakat melalui gerakan literasi merupakan upaya yang mulia untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu pendekatan yang efektif dalam gerakan literasi adalah melalui mendongeng. Mendongeng bukan sekadar hiburan, tetapi juga alat yang ampuh untuk menumbuhkan minat baca, meningkatkan kemampuan bahasa, dan menanamkan nilai-nilai positif. Proses pengabdian kepada masyarakat melalui mendongeng melibatkan beberapa tahapan penting. Pertama, identifikasi kebutuhan masyarakat terkait literasi. Hal ini dapat dilakukan melalui survei, diskusi dengan tokoh masyarakat, atau observasi langsung. Kedua, perencanaan program yang sesuai dengan kebutuhan yang teridentifikasi. Program ini dapat berupa pelatihan mendongeng, penyediaan buku cerita, atau kegiatan dongeng keliling. Ketiga, pelaksanaan program dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Hal ini penting untuk membangun rasa kepemilikan dan keberlanjutan program. Terakhir, evaluasi program untuk mengukur efektivitas dan dampak program terhadap peningkatan literasi masyarakat. Teknik analisis yang digunakan dalam gerakan literasi melalui mendongeng dapat berupa analisis kualitatif dan analisis kuantitatif**. Analisis kualitatif dapat dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk memahami persepsi dan pengalaman masyarakat terhadap program mendongeng. Analisis kuantitatif dapat dilakukan melalui pengumpulan data numerik, seperti jumlah peserta, tingkat partisipasi, dan peningkatan kemampuan membaca. Melalui proses pengabdian kepada masyarakat yang terstruktur dan teknik analisis yang tepat, gerakan literasi melalui mendongeng dapat menjadi jembatan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dongeng bukan hanya sekadar cerita, tetapi juga jendela menuju dunia pengetahuan, inspirasi, dan nilai-nilai luhur yang dapat mengantarkan masyarakat menuju masa depan yang lebih cerah.