Sistem Demokrasi Perwakilan Liberal: Konsep dan Implementasinya dalam Negar
Sistem demokrasi perwakilan liberal didasarkan pada prinsip bahwa manusia adalah makhluk individu yang memiliki kebebasan. Dalam sistem ini, kebebasan individu dianggap sebagai dasar fundamental dalam pelaksanaan demokrasi. Pemikiran ini berkembang dari konsep negara yang terbentuk karena adanya perbedaan kepentingan hidup individu dalam masyarakat. Untuk melindungi kepentingan individu tersebut, masyarakat membentuk suatu persekutuan hidup bersama yang disebut negara. Konsep demokrasi perwakilan liberal juga dipengaruhi oleh pemikiran Hobbes, Locke, dan Rousseau, yang menyoroti pentingnya perlindungan kepentingan individu dalam kehidupan masyarakat. Dalam konteks ini, kekuasaan seringkali dapat berpotensi menjadi otoriter. Oleh karena itu, demokrasi perwakilan liberal muncul sebagai solusi untuk mengatasi dilema tersebut. Dalam demokrasi ini, partisipasi individu dalam negara dilakukan melalui wakil-wakil yang dipilih melalui proses demokrasi. Menurut Held (2004), demokrasi perwakilan liberal merupakan upaya pembaharuan lembaga pokok untuk meningkatkan kualitas demokrasi. Konsep ini memungkinkan individu untuk terlibat dalam pengambilan keputusan politik melalui perwakilan yang dipilih secara demokratis. Dengan demikian, demokrasi perwakilan liberal memberikan ruang bagi partisipasi aktif individu dalam proses politik negara. Dengan demikian, implementasi sistem demokrasi perwakilan liberal dalam sebuah negara dapat menjadi landasan yang kuat untuk memastikan kebebasan individu, perlindungan kepentingan masyarakat, dan peningkatan kualitas demokrasi secara keseluruhan.