Makna Filosofis Upacara Siraman dalam Tradisi Jawa **
Upacara siraman merupakan tradisi Jawa yang sarat makna filosofis. Siraman yang dilakukan sebelum hari pernikahan memiliki tujuan untuk membersihkan jiwa dan raga calon pengantin, baik pria maupun wanita. Hal ini mencerminkan nilai kesetaraan dan persamaan derajat di hadapan Tuhan. Ancase upacara siraman yaiku: * Supaya mboten mbedak-mbedakake ning antawisipun putra lan putra mantu: Siraman dilakukan untuk kedua calon pengantin, baik pria maupun wanita, tanpa membedakan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pernikahan, kedua belah pihak memiliki peran dan kedudukan yang sama pentingnya. * Mujudaken satunggaling kekudangan: Siraman merupakan simbol penyucian dan pembersihan diri, baik secara fisik maupun spiritual. Hal ini menandakan bahwa calon pengantin siap untuk memulai kehidupan baru yang suci dan penuh berkah. * Supados temanten kakung putri pralambang paweh nafkah: Air siraman melambangkan rezeki dan kemakmuran. Dengan disiram air, diharapkan calon pengantin akan mendapatkan rezeki yang melimpah dan kehidupan yang sejahtera. * Supaya ing dina pahargya penganten putri kasulistyane kaya dene widadari: Siraman juga memiliki makna estetika. Air siraman diharapkan membuat calon pengantin wanita tampak lebih cantik dan berseri-seri, seperti bidadari. * Supaya temanten kakung lan putri resik raga lan jiwane: Siraman merupakan proses penyucian diri secara fisik dan spiritual. Hal ini bertujuan agar calon pengantin memiliki jiwa yang bersih dan suci, siap untuk membangun rumah tangga yang harmonis. Intonasi yaiku: Intonasi dalam geguritan adalah maju mundure lagu pocapan ing geguritan. Intonasi dalam geguritan berperan penting dalam menyampaikan makna dan emosi yang terkandung dalam puisi. Intonasi yang tepat dapat membuat geguritan lebih hidup dan menarik. Kesimpulan:** Upacara siraman merupakan tradisi Jawa yang sarat makna filosofis dan simbolis. Siraman tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang dapat menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Melalui siraman, calon pengantin diharapkan dapat memulai kehidupan baru yang suci, sejahtera, dan penuh berkah.