Opsi Penyelamatan Jiwasraya Dikaji
Kementerian BUMN dan DPR telah mengadakan rapat bersama untuk membahas opsi penyelamatan Jiwasraya. Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjodinotjo, menyatakan bahwa ada beberapa opsi yang tersedia, tetapi dia tidak menyampaikan opsi-opsi spesifik. Menurutnya, opsi-opsi tersebut memerlukan persetujuan dari beberapa pihak. DPR telah mengajukan beberapa catatan kepada Kementerian BUMN terkait opsi penyelamatan Jiwasraya. Pemegang saham utama Jiwasraya diminta untuk mengkaji lebih lanjut setiap opsi yang disiapkan. Dalam rapat tersebut, DPR meminta Kementerian BUMN untuk memperhatikan dasar hukum dari opsi-opsi yang disiapkan. Hal ini bertujuan agar opsi yang diajukan dan kemudian dipilih tidak akan menimbulkan masalah baru. Selanjutnya, DPR meminta agar perhitungan kuantitatif dari setiap opsi dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan instansi terkait. Direktur Utama Hexana ThiSasongko menjelaskan bahwa penentuan nasabah yang akan memperoleh manfaat lebih awal merupakan salah satu kebijakan yang belum ditentukan. Dia menjelaskan bahwa penentuan nasabah tersebut harus termasuk penentuan langkah-langkah penyelesaian yang mempertimbangkan banyak aspek, termasuk penilaian menyeluruh terhadap Jiwasraya. Opsi penyelamatan Jiwasraya adalah masalah yang kompleks dan memerlukan perhatian yang teliti. Dengan mengkaji opsi-opsi yang tersedia dan mempertimbangkan aspek-aspek penting, Kementerian BUMN dan DPR dapat membuat keputusan yang terinformasi dan bertanggung jawab untuk masa depan Jiwasraya.