Proses Larutnya Oksigen dalam Air: Dipol Terimbas
Oksigen dapat larut dalam air karena adanya proses interaksi antara molekul air dan molekul oksigen. Air adalah pelarut polar yang memiliki molekul dengan ujung bermuatan positif dan negatif, yang dikenal sebagai dipol. Oksigen, di sisi lain, adalah gas nonpolar dengan elektronegativitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan hidrogen, tetapi tidak cukup untuk membentuk dipol permanen atau ikatan hidrogen. Dalam konteks larutnya oksigen dalam air, proses yang terlibat lebih cocok dengan deskripsi "dipol terimbas" daripada pilihan lainnya. Ini karena molekul oksigen, meskipun nonpolar, dapat memiliki dipol terimbas akibat interaksi dengan molekul air yang polar. Ketika molekul oksigen mendekati molekul air, molekul air yang bermuatan negatif akan tertarik ke arah atom oksigen yang bermuatan positif, sedangkan molekul air yang bermuatan positif akan tertarik ke arah atom oksigen yang bermuatan negatif. Hal ini menyebabkan molekul oksigen menjadi terimbas dan memungkinkan larutnya oksigen dalam air. Proses dipol terimbas ini memungkinkan oksigen untuk larut dalam air dalam jumlah yang cukup besar. Ketika air terpapar dengan oksigen, molekul oksigen akan berdifusi ke dalam air dan berinteraksi dengan molekul air. Interaksi ini memungkinkan oksigen untuk tersebar secara merata dalam air dan membuat air menjadi jenuh dengan oksigen. Dalam kesimpulannya, larutnya oksigen dalam air melibatkan proses dipol terimbas, di mana molekul oksigen yang nonpolar dapat memiliki dipol terimbas akibat interaksi dengan molekul air yang polar. Proses ini memungkinkan oksigen untuk larut dalam air dalam jumlah yang cukup besar dan membuat air menjadi jenuh dengan oksigen.