Kata Pertama Naysila, Sebuah Kebahagiaan untuk Kakak-kakaknya **
Matahari pagi menyapa dengan hangat, menerangi rumah kecil yang dipenuhi tawa dan keceriaan. Naysila, si bungsu dari lima bersaudara, tertidur pulas di ranjangnya. Shani, Gracia, Feni, dan Ria, kakak-kakaknya, sibuk dengan kegiatan masing-masing. Shani sedang membantu Ibu menyiapkan sarapan, Gracia asyik membaca buku di teras, Feni sedang berlatih piano, dan Ria sedang menata koleksi boneka kesayangannya. Tiba-tiba, suara kecil dan lembut memecah kesunyian. "Kakak Ria..." Naysila, si kecil yang baru berusia 10 bulan, membuka matanya dan memanggil Ria dengan suara yang masih terbata-bata. Ria yang mendengar panggilan itu langsung berlari ke kamar Naysila. Senyum lebar terukir di wajahnya. "Naysila sayang, kamu sudah bangun?" tanyanya dengan lembut. Naysila mengulurkan tangan kecilnya ke arah Ria. "Kakak Ria..." panggilnya lagi, kali ini lebih jelas. Ria memeluk Naysila erat-erat. "Naysila pintar, sudah bisa memanggil kakak Ria," ucapnya sambil mencium pipi Naysila. Veranda, kakak tertua, yang mendengar suara Naysila, ikut berlari ke kamar. "Naysila sudah bisa bicara?" tanyanya dengan mata berbinar. Naysila tersenyum dan mengulurkan tangannya ke arah Veranda. "Kakak Ria..." panggilnya lagi. Veranda tertawa gembira. "Naysila sayang, kamu sudah bisa memanggil kakak Ria, hebat!" Shani, Gracia, dan Feni yang mendengar suara tawa mereka, ikut berlari ke kamar Naysila. Mereka semua berkumpul di sekitar Naysila, mencium dan memeluknya dengan penuh kasih sayang. "Naysila pintar, sudah bisa bicara," ujar Shani sambil mengelus rambut Naysila. Hari itu, rumah kecil mereka dipenuhi dengan kebahagiaan. Kata pertama Naysila, "Kakak Ria", menjadi bukti kasih sayang yang terjalin erat di antara mereka. Naysila, si kecil yang baru belajar bicara, telah membawa kebahagiaan yang tak ternilai bagi kakak-kakaknya. Wawasan:** Kisah Naysila mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sederhana bisa datang dari hal-hal kecil. Kata pertama Naysila, yang mungkin bagi orang lain hanya sebuah kata biasa, bagi kakak-kakaknya adalah sebuah momen berharga yang penuh makna. Kasih sayang dan kebersamaan yang terjalin di antara mereka adalah bukti bahwa keluarga adalah harta yang tak ternilai.