Analisis Sistem Akumulasi Biaya pada PT Selalu Gaya: Job-Order Costing vs. Process Costing
1. Job-Order Costing vs. Process Costing PT Selalu Gaya, sebagai produsen tekstil, dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang menggunakan sistem Job-Order Costing. Hal ini karena perusahaan ini memproduksi berbagai jenis produk pakaian yang dibuat sesuai dengan pesanan khusus dari pelanggan. Misalnya, seragam kantor, pakaian kebaya untuk acara pernikahan, atau batik untuk upacara kemerdekaan. Setiap pesanan memiliki spesifikasi dan jumlah yang berbeda, sehingga biaya produksi untuk setiap pesanan harus dihitung secara terpisah. Sebaliknya, Process Costing lebih cocok untuk perusahaan yang memproduksi barang-barang yang seragam dan massal, seperti pabrikasi bahan kimia atau makanan olahan. Dalam kasus ini, biaya produksi dibagi rata di antara semua unit yang diproduksi, sehingga tidak perlu menghitung biaya untuk setiap pesanan secara individual. 2. Klasifikasi dan Akumulasi Biaya dalam Job-Order Costing Dalam Job-Order Costing, biaya diklasifikasikan menjadi tiga kategori utama: biaya langsung, biaya tidak langsung, dan biaya overhead. Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri langsung ke produk tertentu, seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri langsung ke produk tertentu, seperti biaya utilitas dan gaji manajerial. Biaya overhead adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri langsung ke produk tertentu dan tidak termasuk dalam biaya langsung atau tidak langsung, seperti biaya penyusutan dan asuransi. Akumulasi biaya dalam Job-Order Costing dilakukan dengan mengumpulkan semua biaya yang terkait dengan pesanan atau pekerjaan tertentu. Proses ini melibatkan pencatatan biaya pada awal pekerjaan, penambahan biaya selama pekerjaan berlangsung, dan akhirnya penutupan biaya ketika pekerjaan selesai.aya terkumpul, mereka dianalisis untuk menentukan harga jual produk atau layanan. 3. Job-Order Costing sebagai Sistem Biaya Normal Job-Order Costing dapat dikatakan sebagai sistem biaya normal karena digunakan secara luas dalam berbagai industri untuk menghitung biaya produksi barang atau jasa yang diproduksi sesuai dengan pesanan khusus. Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk menentukan harga jual yang tepat berdasarkan biaya produksi yang sebenarnya, sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang realistis. Selain itu, sistem ini juga membantu perusahaan dalam mengendalikan biaya dan meningkatkan efisiensi produksi dengan memantau biaya pada setiap tahap produksi. Dengan demikian, Job-Order Costing memberikan informasi yang akurat dan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan bisnis yang efektif.