Lia dan Sila, Menerima Veranda dengan Cinta **
Matahari mulai meredup, menandakan datangnya malam. Di dalam kamar yang dihiasi dengan poster-poster idolanya, Ria dan Naysila, atau yang lebih akrab disapa Lia dan Sila, duduk berdampingan. Wajah mereka tampak serius, merenungkan sebuah keputusan penting. "Kak Veranda baik, kok. Dia selalu perhatian sama kita," ujar Lia, memulai pembicaraan. "Iya, Kak Veranda juga selalu masak makanan kesukaan kita," tambah Sila, mengangguk setuju. Mereka berdua memang sedang berusaha menerima Veranda sebagai ibu tiri mereka. Awalnya, mereka merasa canggung dan sulit untuk menerima kehadiran Veranda di keluarga mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka mulai melihat kebaikan hati Veranda. "Kita harus coba untuk menerima Kak Veranda, ya, Sila?" tanya Lia. "Iya, Lia. Kita harus tunjukkan kalau kita sayang sama Kak Veranda," jawab Sila. Malam itu, Lia dan Sila turun ke ruang makan dengan tekad bulat. Mereka menyapa seluruh anggota keluarga, termasuk Veranda, dengan penuh semangat. "Selamat malam, Ibu," sapa Lia dan Sila serempak, membuat Argantara dan keenam anak perempuannya terkejut. "Ibu?" tanya Argantara, tak percaya. "Iya, Papa. Kami sudah memutuskan untuk memanggil Kak Veranda 'Ibu'," jawab Lia, tersenyum. "Dan kami juga ingin Kak Veranda memanggil kami 'Lia' dan 'Sila'," tambah Sila. Argantara dan keenam anak perempuannya saling berpandangan, takjub dengan perubahan sikap Lia dan Sila. Mereka merasa bahagia dan bangga melihat Lia dan Sila akhirnya menerima Veranda sebagai bagian dari keluarga mereka. Setelah makan malam, Lia dan Sila langsung berencana untuk memberikan kejutan ulang tahun untuk Veranda. Mereka berencana untuk berpura-pura pingsan, berharap Veranda akan panik dan menunjukkan rasa sayangnya. "Papa, Kakak-kakak, tolong jangan bocorkan rencana kita, ya?" pinta Lia. "Dan tolong minta semua pelayan dan bodyguard untuk diam," tambah Sila. Argantara dan keenam anak perempuannya setuju untuk membantu Lia dan Sila. Mereka tahu bahwa Lia dan Sila ingin memberikan kejutan yang spesial untuk Veranda. Keesokan harinya, Lia dan Sila menjalankan rencana mereka. Mereka berpura-pura pingsan di tengah acara ulang tahun Veranda. Veranda panik dan langsung menghampiri mereka. "Lia! Sila! Kenapa kalian?" tanya Veranda, cemas. Lia dan Sila membuka mata mereka dan tersenyum. "Selamat ulang tahun, Ibu!" ucap Lia dan Sila serempak. Veranda terharu melihat kejutan yang diberikan Lia dan Sila. Dia memeluk mereka erat-erat. "Terima kasih, anak-anakku," ucap Veranda, terharu. Lia dan Sila merasa bahagia karena berhasil membuat Veranda bahagia. Mereka menyadari bahwa menerima Veranda sebagai ibu tiri bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan usaha dan ketulusan hati, mereka bisa membangun hubungan yang harmonis dengan Veranda. Wawasan:** Kisah Lia dan Sila mengajarkan kita bahwa menerima orang baru dalam keluarga bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan usaha dan ketulusan hati, kita bisa membangun hubungan yang harmonis. Keberanian Lia dan Sila untuk menerima Veranda sebagai ibu tiri menunjukkan bahwa cinta dan kasih sayang bisa mengatasi segala perbedaan.