Si Kembar Manja dan Rahasia Theater JKT48 **

4

(316 votes)

** Pagi itu, udara di rumah terasa dingin. Ria dan Naysila, si kembar manja, meringkuk di ranjang, matanya berkaca-kaca. Hari ini, keenam kakak mereka, Shani, Gracia, Feni, Jinan, Cindy, dan Celine, akan pergi ke theater JKT48 untuk latihan. Namun, Ria dan Naysila tidak diizinkan ikut. "Kak, jangan pergi!" rengek Ria, memeluk kaki Shani. "Kak, aku takut sendirian!" tambah Naysila, matanya berkaca-kaca. Shani mengelus kepala adik-adiknya dengan lembut. "Sayang, kakak harus latihan. Nanti sore kakak pulang, ya. Kalian bisa main sama boneka." Namun, Ria dan Naysila tetap merengek. Mereka tidak mau ditinggal. Mereka takut sendirian di rumah. "Kak, aku mau ikut!" pinta Ria. "Kak, aku mau nonton latihan!" tambah Naysila. Shani dan kelima kakaknya yang lain pun merasa iba. Mereka mencoba menjelaskan bahwa latihan di theater sangat penting. Mereka harus berlatih keras untuk tampil di depan para penggemar. "Kalian harus mengerti, adik-adik. Kakak harus berlatih untuk tampil di depan banyak orang. Itu adalah pekerjaan kakak," jelas Gracia. "Iya, adik-adik. Nanti kakak akan ceritakan semua tentang latihannya," tambah Feni. Namun, Ria dan Naysila tetap tidak mau mengerti. Mereka terus merengek dan menangis. Akhirnya, Shani dan kelima kakaknya pun memutuskan untuk pergi ke theater tanpa Ria dan Naysila. "Kalian jaga diri baik-baik di rumah, ya," pesan Shani sebelum pergi. Ria dan Naysila hanya terdiam, matanya berkaca-kaca. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi. Mereka merasa ditinggalkan dan kesepian. "Kakak-kakak jahat!" gumam Ria. "Mereka tidak sayang kita!" tambah Naysila. Ria dan Naysila pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun bersembunyi di balik gorden, mengintip kakak-kakaknya yang sedang pergi. Mereka merasa sedih dan kesal. Mereka tidak mengerti mengapa kakak-kakaknya harus pergi dan meninggalkan mereka. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria. "Mereka tidak sayang kita!" teriak Naysila. Mereka pun berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya. Mereka merasa kesepian dan tidak dicintai. "Kakak-kakak jahat!" teriak Ria