Kisah Misteri di Theater JKT48 **
Senja menyapa Theater JKT48, menyelimuti ruangan latihan dengan cahaya keemasan. Shani, Gracia, Feni, Jinan, Cindy, Celine, dan Gita, tujuh saudari yang bernaung di bawah JKT48, tengah berlatih dengan semangat. Tiba-tiba, pintu teater terbuka lebar, menampakkan sosok-sosok yang tak asing bagi mereka. Lia dan Sila, adik-adik mereka, muncul di depan rombongan yang tak lain adalah anggota Magister Defensor, organisasi yang terkenal kejam dan ditakuti di seluruh dunia. Kejutan melanda hati ketujuh saudari. Bagaimana mungkin Lia dan Sila, yang selama ini mereka kenal sebagai adik yang manis, memimpin organisasi berbahaya itu? Keheranan mereka semakin menjadi-jadi ketika di belakang Lia dan Sila, muncul sosok yang tak terduga: Argantara dan Veranda, orang tua mereka yang juga merupakan pemimpin gengs Black Eagles dan White Aurora. "Kalian harus pulang," tegas Argantara, suaranya berwibawa. "Ini perintah." Shani dan keenam adiknya tercengang. Mereka tak mengerti mengapa orang tua mereka tiba-tiba datang dan meminta mereka pulang. Mereka masih ingin berlatih, masih ingin mengejar mimpi mereka di JKT48. "Kami tidak mau pulang," jawab Shani, suaranya bergetar. "Kami masih ingin berlatih." Lia dan Sila, dengan wajah dingin, langsung menuruti perintah Argantara. Mereka memanggil anggota Magister Defensor untuk membawa ketujuh saudari ke mobil yang sudah menunggu di luar. Namun, Shani dan adik-adiknya tetap menolak. "Kalian harus menuruti perintah kami," desak Lia dan Sila. "Atau kami akan terpaksa..." Lia dan Sila terdiam sejenak, tatapan mereka bertemu dengan tatapan Argantara dan Veranda. Seolah mengerti maksud orang tua mereka, Lia dan Sila akhirnya meminta izin untuk membius ketujuh saudari. "Maafkan kami, kakak-kakak," bisik Lia dan Sila, sebelum mereka mendekat dan mencium kening ketujuh saudari. Seketika, dunia berputar. Shani dan keenam adiknya tertidur lelap, tak sadarkan diri. Mereka dibawa ke mobil, meninggalkan Theater JKT48 yang kini sunyi sepi. Wawasan:** Kisah ini mengingatkan kita bahwa keluarga adalah segalanya. Meskipun terkadang kita merasa berbeda dengan keluarga kita, hubungan darah tetaplah ikatan yang kuat. Kisah ini juga menunjukkan bahwa di balik penampilan yang manis, terkadang tersembunyi rahasia yang tak terduga.