Studi Kasus: Transaksi Persediaan di SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Kendal
Pada tahun 2018, SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Kendal mengalami serangkaian transaksi persediaan yang mencakup berbagai jenis barang dan pengeluaran. Pada awal tahun, bendahara pengeluaran SKPD menggunakan uang persediaan untuk membeli alat tulis kantor, perlengkapan kebersihan, isi ulang tabung gas, dan kebutuhan dapur. Transaksi ini mencakup pengeluaran senilai Rp720.000,00 untuk alat tulis kantor, Rp450.000,00 untuk perlengkapan kebersihan, Rp580.000,00 untuk isi ulang tabung gas, dan Rp750.000,00 untuk kebutuhan dapur. Selanjutnya, pada tanggal 11 Februari 2018, SKPD pertanian membeli bahan bangunan, obat hama, dan bibit tanaman menggunakan SP2DLS. Transaksi ini mencakup pengeluaran senilai Rp45.000.000,00 untuk bahan bangunan, Rp16.000.000,00 untuk obat hama, dan Rp86.000.000,00 untuk bibit tanaman. Pada akhir periode, perhitungan fisik persediaan dilakukan dan ditemukan bahwa sisa bahan habis pakai sebesar Rp305.000,00 dan bahan/material sebesar Rp12.850.000,00. Untuk membuat jurnal transaksi persediaan ini, ada dua pendekatan yang dapat digunakan: pendekatan beban dan pendekatan aset. Pendekatan beban melibatkan mencatat transaksi persediaan sebagai pengurangan dari akun persediaan, sementara pendekatan aset melibatkan mencatat transaksi persediaan sebagai peningkatan dari akun persediaan. Dengan menggunakan pendekatan beban, transaksi persediaan akan dicatat sebagai pengurangan dari akun persediaan. Misalnya, pengeluaran untuk alat tulis kantor akan sebagai pengurangan dari akun persediaan, dan pengeluaran untuk bahan bangunan akan dicatat sebagai pengurangan dari akun persediaan. Pendekatan ini menghasilkan jurnal yang mencerminkan pengurangan persediaan selama periode. Di sisi lain, dengan menggunakan pendekatan aset, transaksi persediaan akan dicatat sebagai peningkatan dari akun persediaan. Misalnya, pengeluaran untuk alat tulis kantor akan dicatat sebagai peningkatan dari akun persediaan, dan pengeluaran untuk bahan bangunan akan dicatat sebagai peningkatan dari akun persediaan. Pendekatan ini menghasilkan jurnal yang mencerminkan peningkatan persediaan selama periode. Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan mereka sendiri, dan pilihan pendekatan tergantung pada kebutuhan dan tujuan organisasi. Pendekatan beban lebih umum digunakan karena lebih mudah dipahami dan lebih mudah diimplementasikan, sementara pendekatan aset dapat memberikan informasi yang lebih akurat tentang tingkat persediaan di akhir periode. Secara keseluruhan, transaksi persediaan di SKPD Dinas Pertanian Kabupaten Kendal selama tahun 2018 mencakup berbagai jenis barang dan pengeluaran. Untuk membuat jurnal transaksi persediaan ini, ada dua pendekatan yang dapat digunakan: pendekatan beban dan pendekatan aset. Pendekatan beban melibatkan mencatat transaksi persediaan sebagai pengurangan dari akun persediaan, sementara pendekatan aset melibatkan mencatat transaksi persediaan sebagai peningkatan dari akun persediaan. Pilihan pendekatan tergantung pada kebutuhan dan tujuan organisasi.