Perbedaan Pendapat Ulama tentang Hukum Sujud Tilawah
Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum sujud tilawah. Perbedaan pendapat ini berakar pada penafsiran mereka terhadap dalil-dalil yang membahas tentang sujud tilawah, baik dari Al-Qur'an maupun hadits. Perbedaan pandangan ini menunjukkan keluasan ilmu dan rahmat Allah SWT, serta memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk mendalami dan memilih pendapat yang paling kuat menurut keyakinan masing-masing.
Dalil-Dalil yang Menjadi Dasar Perbedaan Pendapat
Salah satu dalil yang menjadi dasar perbedaan pendapat adalah hadits riwayat Abu Dawud yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW membaca surat As-Sajdah dan sujud ketika sampai pada ayat sajadah. Sebagian ulama menjadikan hadits ini sebagai dasar bahwa sujud tilawah hukumnya sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan.
Di sisi lain, sebagian ulama lain berpendapat bahwa hadits tersebut tidak menunjukkan wajibnya sujud tilawah. Mereka berargumen bahwa Nabi Muhammad SAW tidak selalu melakukan sujud tilawah setiap kali membaca ayat sajadah.
Pendapat yang Menyebutkan Hukum Sujud Tilawah Sunnah
Ulama yang berpendapat bahwa sujud tilawah hukumnya sunnah muakkadah beralasan bahwa terdapat banyak hadits shahih yang menunjukkan Nabi Muhammad SAW secara rutin melakukan dan mengajarkan sujud tilawah kepada para sahabat. Mereka juga berpendapat bahwa sujud tilawah merupakan bentuk pengagungan terhadap Allah SWT dan ayat-ayat suci-Nya.
Pendapat ini banyak dianut oleh ulama mazhab Syafi'i dan Maliki. Mereka menganjurkan umat Islam untuk melakukan sujud tilawah sebagai bentuk ketaatan dan pendekatan diri kepada Allah SWT.
Pendapat yang Menyebutkan Hukum Sujud Tilawah Wajib
Sebagian ulama lain, seperti sebagian ulama mazhab Hanafi, berpendapat bahwa sujud tilawah hukumnya wajib. Mereka mendasarkan pendapat ini pada beberapa hadits dan juga qiyas (analogi) terhadap sujud dalam shalat yang hukumnya wajib.
Menurut mereka, sujud tilawah merupakan bentuk ketundukan dan penghambaan diri kepada Allah SWT yang tidak boleh ditinggalkan. Mereka juga berpendapat bahwa ayat-ayat sajadah memiliki kemuliaan yang sama dengan ayat-ayat sujud dalam shalat.
Menyikapi Perbedaan Pendapat dengan Bijak
Perbedaan pendapat ulama tentang hukum sujud tilawah merupakan hal yang wajar dalam Islam. Penting bagi umat Islam untuk menyikapi perbedaan ini dengan bijak, saling menghormati, dan tidak saling menyalahkan.
Setiap Muslim dianjurkan untuk mempelajari dalil-dalil dan argumentasi dari setiap pendapat, kemudian memilih pendapat yang diyakini paling kuat. Yang terpenting adalah menjaga ukhuwah Islamiyah dan tetap fokus pada tujuan utama, yaitu beribadah kepada Allah SWT dengan ikhlas dan sesuai tuntunan Rasulullah SAW.