Perlindungan Hak Asasi Manusia dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 28 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia bagi warga negara Indonesia. Pasal ini menegaskan beberapa hak yang harus dijamin oleh negara, antara lain: 1. Kesamaan kedudukan warga negara di hadapan hukum dan pemerintahan. Hal ini berarti bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan setara di mata hukum. Tidak ada diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, atau jenis kelamin dalam memberikan perlindungan hukum. 2. Hak selaput warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Pasal ini menjamin bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan yang layak dan penghidupan yang memadai. Negara bertanggung jawab untuk menciptakan lapangan kerja yang cukup dan memberikan perlindungan terhadap hak-hak pekerja. 3. Kebebasan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pendapat dengan lisan dan tulisan. Pasal ini memberikan jaminan kepada warga negara untuk menyampaikan pendapat dan mengeluarkan suara mereka secara bebas. Warga negara memiliki hak untuk membentuk organisasi, mengadakan pertemuan, dan menyampaikan pendapat mereka melalui media massa atau tulisan. 4. Kebebasan beragama bagi penduduk. Pasal ini menjamin hak setiap individu untuk memilih dan memeluk agama sesuai dengan keyakinan pribadi mereka. Negara tidak boleh memaksa atau membatasi kebebasan beragama warga negara. Pasal 28 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan landasan yang kuat dalam melindungi hak asasi manusia bagi warga negara Indonesia. Dalam menjalankan tugasnya, negara harus memastikan bahwa hak-hak ini dihormati dan dilindungi dengan baik.