Pengaruh Kecepatan Kereta Api terhadap Frekuensi Pewit
Ketika kereta api bergerak dengan kecepatan tertentu, bunyi pewit yang dihasilkan oleh kereta tersebut akan mengalami perubahan frekuensi. Dalam kasus ini, kita akan membahas pengaruh kecepatan kereta api terhadap frekuensi pewit yang terdengar oleh seorang pengamat di stasiun. Diketahui bahwa kereta api bergerak dengan kecepatan 72 km/jam menuju stasiun. Bunyi kereta api tersebut terdengar oleh pengamat di stasiun dengan frekuensi 720 Hz. Selain itu, kecepatan rambat bunyi adalah 340 m/s. Untuk mencari frekuensi pewit kereta api, kita dapat menggunakan persamaan efek Doppler. Persamaan ini menghubungkan perubahan frekuensi dengan perubahan kecepatan relatif antara sumber bunyi dan pengamat. Dalam kasus ini, kecepatan relatif antara kereta api dan pengamat adalah kecepatan kereta api itu sendiri, yaitu 72 km/jam. Namun, perlu diingat bahwa kecepatan ini harus diubah menjadi m/s agar sesuai dengan satuan kecepatan rambat bunyi. Dengan mengubah kecepatan kereta api menjadi m/s, kita dapat menggunakan persamaan efek Doppler untuk mencari frekuensi pewit kereta api yang terdengar oleh pengamat di stasiun. Setelah melakukan perhitungan, diperoleh hasil bahwa frekuensi pewit kereta api yang terdengar oleh pengamat di stasiun adalah 55 Hz. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kecepatan kereta api mempengaruhi frekuensi pewit yang terdengar oleh pengamat di stasiun. Semakin tinggi kecepatan kereta api, semakin rendah frekuensi pewit yang terdengar oleh pengamat. Penting untuk dicatat bahwa perhitungan ini didasarkan pada asumsi bahwa kecepatan kereta api konstan dan tidak ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi perubahan frekuensi pewit. Selain itu, perhitungan ini juga mengabaikan efek Doppler pada suara yang dihasilkan oleh kereta api itu sendiri. Namun demikian, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk menguji pengaruh faktor-faktor lain terhadap perubahan frekuensi pewit kereta api.