Proses Terjadinya Gunung
Pendahuluan: Gunung adalah salah satu kenampakan alam yang banyak ditemui di Indonesia. Mereka terbentuk melalui proses orogenesis dan epirogenesis, yang melibatkan tumbukan lempeng tektonik dan gerakan benua. Bagian: ① Proses Orogenesis: Sedimen yang terkumpul berubah bentuk karena tumbukan lempeng tektonik. Ada dua tipe tumbukan lempeng tektonik, yaitu antara samudra dan benua, serta benua dengan benua. Tumbukan ini mengakibatkan lempeng lautian menyusup ke lapisan astenosfer dan batuan vulkanik, serta deposit sedimen laut terhadap lempeng benua. ② Proses Epirogenesis: Gerakan yang membentuk benua dan bekerja sepanjang jangkauan bumi. Proses ini juga disebut gerakan radial karena mengarah ke titik pusat bumi dan terjadi pada daerah yang luas. Pembentukan dataran rendah (graben) dan dataran tinggi (horst) adalah contoh dari proses epirogenesis. ③ Skala Waktu: Proses pembentukan gunung berlangsung dalam skala waktu geologi, antara 45-450 juta tahun yang lalu. Misalnya, Pegunungan Himalaya terbentuk sekitar 45 juta tahun yang lalu, sedangkan Pegunungan Appalachia terbentuk sekitar 450 juta tahun yang lalu. Proses ini meliputi akumulasi sedimen, perubahan bentuk batuan, dan pengangkatan kerak bumi. Kesimpulan: Proses terjadinya gunung melibatkan tumbukan lempeng tektonik dan gerakan benua. Melalui proses orogenesis dan epirogenesis, gunung terbentuk dalam skala waktu geologi yang panjang. Memahami proses ini dapat membantu kita mempelajari dan memahami lebih lanjut tentang keajaiban alam ini.