Analisis Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdek
Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka adalah dua kurikulum yang digunakan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Kedua kurikulum ini memiliki perbedaan dalam hal struktur, pendekatan, dan tujuan. Dalam artikel ini, kita akan menganalisis perbedaan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka secara mendalam. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang digunakan di Indonesia sejak tahun 2013. Kurikulum ini menekankan pada pendekatan berbasis kompetensi, di mana siswa diharapkan untuk mengembangkan kompetensi tertentu dalam berbagai bidang. Kurikulum 2013 juga menekankan pada pengembangan karakter dan nilai-nilai moral siswa. Kurikulum ini memiliki struktur yang terdiri dari tujuh mata pelajaran pokok, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya, dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sementara itu, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang digunakan di Indonesia sejak tahun 2018. Kurikulum ini menekankan pada pendekatan berbasis proyek, di mana siswa diharapkan untuk mengembangkan proyek-proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Kurikulum Merdeka juga menekankan pada pengembangan keterampilan abad 21, seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Kurikulum ini memiliki struktur yang terdiri dari tiga blok, yaitu blok 1 (Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA), blok 2 (IPS, Bahasa Inggris, dan Seni Budaya), dan blok 3 (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Inklusi, dan Pendidikan Karakter). Salah satu perbedaan utama antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka adalah pendekatan yang digunakan. Kurikulum 2013 menekankan pada pendekatan berbasis kompetensi, sedangkan Kurikulum Merdeka menekankan pada pendekatan berbasis proyek. Pendekatan berbasis kompetensi lebih fokus pada pencapaian kompetensi tertentu, sedangkan pendekatan berbasis proyek lebih fokus pada pengalaman dan keterlibatan siswa dalam proyek-proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu, Kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan karakter dan nilai-nilai moral siswa, sedangkan Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan keterampilan abad 21. Kurikulum 2013 memiliki struktur yang lebih kaku dan terbatas, sedangkan Kurikulum Merdeka memiliki struktur yang lebih fleksibel dan terbuka. Kurikulum Merdeka juga menekankan pada inklusi dan pendidikan bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Kesimpulannya, Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka memiliki perbedaan dalam hal pendekatan, struktur, dan tujuan. Kurikulum 2013 menekankan pada pendekatan berbasis kompetensi dan pengembangan karakter, sedangkan Kurikulum Merdeka menekankan pada pendekatan berbasis proyek dan pengembangan keterampilan abad 21. Kurikulum Merdeka juga memiliki struktur yang lebih fleksibel dan terbuka. Perbedaan ini mencerminkan perkembangan dalam pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.