Fungsi APBN dalam Mempertahankan Stabilitas Ekonomi
Fungsi APBN adalah salah satu instrumen penting dalam menjaga stabilitas ekonomi suatu negara. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 menjelaskan beberapa fungsi utama APBN yang harus dipenuhi. Pertama, fungsi otorisasi APBN adalah untuk memberikan dasar hukum bagi pemerintah dalam melaksanakan pendapatan dan belanja negara pada tahun yang bersangkutan. Dengan adanya otorisasi ini, pemerintah dapat mengelola keuangan negara dengan lebih terencana dan terarah. Kedua, fungsi perencanaan APBN adalah untuk menjadi pedoman bagi pemerintah dalam merencanakan kegiatan pada tahun tersebut. Dengan adanya perencanaan yang matang, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien dan efektif, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya, fungsi pengawasan APBN adalah untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan adanya pengawasan ini, masyarakat dapat menilai apakah penggunaan uang negara untuk keperluan tertentu dapat dibenarkan atau tidak. Fungsi alokasi APBN berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian. Dengan alokasi yang tepat, pemerintah dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya, fungsi distribusi APBN adalah untuk memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan dalam kebijakan anggaran negara. Dengan distribusi yang adil, pemerintah dapat mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat. Terakhir, fungsi stabilisasi APBN adalah untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian. Dalam situasi ketidakstabilan ekonomi, pemerintah dapat menggunakan APBN sebagai alat untuk mengatasi krisis dan menjaga stabilitas ekonomi negara. Dalam kesimpulan, fungsi APBN sangat penting dalam mempertahankan stabilitas ekonomi suatu negara. Dengan adanya otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi yang baik, pemerintah dapat mengelola keuangan negara dengan lebih efisien dan efektif, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.