Aku Melihat Kamu Berkata Kepadanya untuk Menemuimu
<br/ > <br/ >Pendahuluan: <br/ >Sebuah puisi naratif yang menggambarkan momen ketika seseorang melihat orang yang mereka cintai mengungkapkan perasaan kepada orang lain. <br/ > <br/ >Bagian Pertama: <br/ >Aku melihat kamu, mata kita bertemu <br/ >Kau tersenyum padanya, hatiku terluka <br/ >Aku tahu, dalam senyum itu ada kebahagiaan <br/ >Tapi aku berharap itu untukku, bukan untuknya <br/ > <br/ >Dalam keheningan, aku melihatmu <br/ >Mata kita bertemu, dan hatiku berdebar <br/ >Namun senyummu tak lagi untukku <br/ >Melainkan untuk orang lain yang kau cintai <br/ > <br/ >Bagian Kedua: <br/ >Aku melihat kamu, kata-kata terucap <br/ >Kau mengatakan padanya, ingin bertemu <br/ >Aku tahu, dalam kata-kata itu ada keinginan <br/ >Tapi aku berharap itu untukku, bukan untuknya <br/ > <br/ >Kata-katamu terlontar, menusuk hatiku <br/ >Kau mengungkapkan keinginanmu padanya <br/ >Namun hatiku terasa hancur, karena itu bukan aku <br/ >Yang kau inginkan untuk bertemu <br/ > <br/ >Bagian Ketiga: <br/ >Aku melihat kamu, langkahmu mendekat <br/ >Kau berjalan ke arahnya, hatiku terasa hancur <br/ >Aku tahu, dalam langkah itu ada harapan <br/ >Tapi aku berharap itu untukku, bukan untuknya <br/ > <br/ >Langkahmu semakin dekat, aku merasa hancur <br/ >Kau mendekatinya dengan harapan dalam hati <br/ >Namun harapanku sirna, karena itu bukan aku <br/ >Yang kau dekati dengan langkahmu itu <br/ > <br/ >Kesimpulan: <br/ >Puisi ini menggambarkan perasaan seseorang yang melihat orang yang mereka cintai mengungkapkan perasaan kepada orang lain. Meskipun mereka merasa sedih dan terluka, mereka tetap berharap bahwa perasaan itu akan ditujukan untuk mereka. Dalam keheningan, mereka melihat mata yang mereka cintai tersenyum, mendengar kata-kata yang mereka dambakan terucap, dan melihat langkah yang mereka harapkan mendekat. Namun, dalam setiap momen itu, mereka menyadari bahwa itu bukan untuk mereka. Meskipun terluka, mereka tetap berharap dan mencari cinta yang sejati.