Membangun Generasi Literat di IAIN Lhokseumawe: Sebuah Tantangan dan Peluang **
IAIN Lhokseumawe, sebagai lembaga pendidikan tinggi agama Islam, memiliki peran penting dalam mencetak generasi yang berakhlak mulia dan berilmu. Salah satu aspek penting dalam membentuk generasi tersebut adalah pengembangan literasi. Literasi tidak hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan berpikir kritis, menganalisis, dan mengemukakan pendapat. Pengembangan literasi di IAIN Lhokseumawe menghadapi beberapa tantangan. Pertama, kurangnya minat baca di kalangan mahasiswa. Kebiasaan membaca buku dan artikel ilmiah masih rendah, sehingga kemampuan berpikir kritis dan analitis pun terhambat. Kedua, kurangnya akses terhadap sumber bacaan yang berkualitas. Perpustakaan kampus perlu dilengkapi dengan koleksi buku dan jurnal yang relevan dengan kebutuhan mahasiswa. Ketiga, kurangnya program dan kegiatan yang mendorong pengembangan literasi. Namun, tantangan ini juga merupakan peluang untuk membangun generasi literat di IAIN Lhokseumawe. Beberapa langkah strategis dapat dilakukan, seperti: * Meningkatkan minat baca: Melalui program-program seperti lomba menulis, bedah buku, dan diskusi literasi, mahasiswa dapat termotivasi untuk membaca dan berdiskusi. * Memperkaya koleksi perpustakaan: Perpustakaan kampus perlu dilengkapi dengan koleksi buku dan jurnal yang relevan dengan kebutuhan mahasiswa, baik dalam bentuk cetak maupun digital. * Membangun budaya literasi:** Kampus dapat menciptakan budaya literasi dengan menyediakan ruang baca yang nyaman, menyelenggarakan seminar dan workshop tentang literasi, serta melibatkan mahasiswa dalam kegiatan literasi. Pengembangan literasi di IAIN Lhokseumawe merupakan investasi jangka panjang yang akan melahirkan generasi yang cerdas, kritis, dan berakhlak mulia. Dengan komitmen dan kerja sama dari semua pihak, IAIN Lhokseumawe dapat menjadi pusat pengembangan literasi yang melahirkan generasi penerus bangsa yang berilmu dan berakhlak.