Menjaga Hidup Damai dalam Pernikahan yang Dijodohkan
Sofie dan Arsen dijodohkan oleh orang tua mereka, meskipun Sofie baru berusia 15 tahun dan Arsen berusia 17 tahun. Meskipun Arsen awalnya menolak, orang tua mereka tetap memutuskan untuk menjodohkan mereka. Arsen yang cuek dan tidak peduli dengan pernikahan ini, hanya ingin menjalani hidup dengan damai. Dia adalah seorang pemuda tampan, ketua OSIS, dan juga ketua geng motor yang terkenal di sekolahnya. Dalam situasi seperti ini, menjaga hidup damai menjadi sangat penting. Arsen harus menghadapi pernikahan yang tidak ia inginkan, tetapi itu tidak berarti dia harus merasa terjebak atau tidak bahagia. Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga hidup damai dalam pernikahan yang dijodohkan. Pertama, penting untuk mengubah sikap dan pandangan terhadap pernikahan ini. Arsen dapat melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh sebagai individu. Meskipun mungkin sulit pada awalnya, dengan membuka pikiran dan hati, Arsen dapat menemukan nilai-nilai positif dalam pernikahan ini. Kedua, komunikasi yang baik dengan Sofie sangat penting. Arsen harus berbicara terbuka dengan Sofie tentang perasaannya dan mencoba memahami perasaan Sofie juga. Dengan saling mendengarkan dan berbicara dengan jujur, mereka dapat menciptakan hubungan yang lebih baik dan saling mendukung satu sama lain. Selain itu, Arsen juga perlu menjaga hubungan baik dengan orang tua mereka. Meskipun Arsen tidak setuju dengan keputusan mereka, tetap penting untuk menghormati mereka sebagai orang tua. Dengan berkomunikasi dengan baik dan menunjukkan rasa hormat, Arsen dapat membangun hubungan yang lebih harmonis dengan orang tua mereka. Selain itu, Arsen juga harus menjaga keseimbangan antara kehidupan pernikahan dan kehidupan pribadinya. Meskipun pernikahan ini mungkin menjadi fokus utama, Arsen tetap perlu menjaga kepentingan dan kebahagiaan pribadinya. Dia dapat meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang dia sukai dan menjaga hubungan dengan teman-temannya. Terakhir, Arsen harus tetap optimis dan berpikiran positif. Meskipun pernikahan ini mungkin tidak sesuai dengan rencananya, Arsen dapat melihatnya sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar. Dengan menjaga sikap yang positif, Arsen dapat menjalani hidup dengan damai dan bahagia, meskipun dalam pernikahan yang dijodohkan. Dalam kesimpulan, menjaga hidup damai dalam pernikahan yang dijodohkan adalah tantangan yang nyata. Namun, dengan mengubah sikap, berkomunikasi dengan baik, menjaga hubungan dengan orang tua, menjaga keseimbangan, dan tetap optimis, Arsen dapat menciptakan kehidupan yang damai dan bahagia.