Teori Konsentris Ernest W. Burgess dan Teori Sektor Homer Hoyt dalam Studi Struktur Ruang Kot
Pendahuluan: Teori konsentris Ernest W. Burgess menjelaskan bahwa perkembangan kota membentuk lima zona konsentris yang mencerminkan penggunaan lahan. Sementara itu, teori sektor Homer Hoyt mengelompokkan penggunaan lahan kota seperti irisan kue tart berdasarkan faktor geografis dan pengembangan jalan. Bagian: ① Teori Konsentris Ernest W. Burgess: - Zona 1: Daerah Pusat Kegiatan (DPK/CBD) sebagai pusat segala kegiatan. - Zona 2: Daerah Peralihan (DP) atau zona transisi dengan penurunan kualitas lingkungan. - Zona 3: Zona permukiman para pekerja yang bebas (ZPPB) dengan kondisi permukiman yang lebih baik. - Zona 4: Zona permukiman yang lebih baik (ZPB) atau zona permukiman kelas menengah. - Zona 5: Zona penglaju atau commuters zone sebagai daerah batas desa-kota. ② Teori Sektor Homer Hoyt: - Zona 1: Central Business District (CBD) dengan bangunan kantor, hotel, bank, dan pusat perbelanjaan. - Zona 2: Zona daerah grosir dan manufaktur (wholesale and manufacturing zone). - Zona 3: Zona permukiman kelas menengah. - Zona 4: Zona permukiman kelas menengah ke atas. - Zona 5: Zona pinggiran kota atau daerah belakang (hinterland). Kesimpulan: Teori konsentris Ernest W. Burgess dan teori sektor Homer Hoyt memberikan pemahaman tentang struktur ruang kota berdasarkan penggunaan lahan. Meskipun tidak selalu ideal, pola keruangan kota dapat digambarkan melalui teori-teori ini.