Sistem Periodik Unsur: Pengelompokan Berdasarkan Sifat
Sistem periodik unsur adalah tabel yang mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan sifat-sifat mereka. Tabel ini pertama kali disusun oleh Dmitri Mendeleev pada tahun 1869. Mendeleev mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat-sifat mereka dan juga mampu memperkirakan adanya unsur-unsur yang belum ditemukan saat itu. Oleh karena itu, ia menyediakan kolom kosong pada tabel periodik untuk unsur-unsur yang kemungkinan akan ditemukan di masa depan. Sistem periodik Mendeleev kemudian disempurnakan oleh Henry G. Moseley dan Glenn Seaborg. Moseley menemukan bahwa urutan unsur-unsur dalam tabel periodik seharusnya didasarkan pada nomor atom mereka, bukan berdasarkan massa atom seperti yang dilakukan Mendeleev. Seaborg juga membuat penemuan penting dengan mengelompokkan unsur-unsur transisi dalam blok-blok yang terpisah dalam tabel periodik. Tabel periodik unsur terdiri dari golongan-golongan dan periode-periode. Golongan-golongan adalah kelompok unsur-unsur yang ditempatkan secara vertikal dari atas ke bawah dalam tabel. Pengelompokan unsur-unsur dalam satu golongan didasarkan pada jumlah elektron valensi yang sama, kecuali helium yang berada pada golongan VIIIA dan unsur-unsur golongan transisi. Elektron valensi suatu unsur memiliki sifat-sifat yang mirip, sehingga unsur-unsur dalam satu golongan dikelompokkan karena memiliki sifat yang mirip. Jumlah golongan pada tabel periodik unsur adalah 18, yang terdiri dari golongan IA-VIIIA atau golongan 1-18. Periode-periode adalah kelompok unsur-unsur yang ditempatkan secara horizontal dari kiri ke kanan dalam tabel. Unsur-unsur dalam satu periode dikelompokkan karena memiliki perubahan sifat secara periodik. Jumlah periode dalam tabel sistem periodik unsur adalah 7, yang terdiri dari periode 1-7. Berdasarkan sifat-sifatnya, unsur-unsur dalam sistem periodik unsur dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama: logam, nonlogam, dan metaloid. Logam umumnya memiliki sifat konduktivitas listrik dan panas yang baik, serta kecenderungan untuk kehilangan elektron valensi. Nonlogam umumnya memiliki sifat konduktivitas listrik dan panas yang rendah, serta kecenderungan untuk mendapatkan elektron valensi. Metaloid memiliki sifat-sifat yang berada di antara logam dan nonlogam. Dengan adanya sistem periodik unsur, kita dapat memahami dan mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan sifat-sifat mereka. Hal ini memudahkan kita dalam mempelajari dan memahami kimia serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.