Mengapa Ijma' Tetap Relevan dalam Era Modern? **
Ijma', atau konsensus para ulama, merupakan salah satu sumber hukum Islam yang penting. Dalam konteks modern, di mana dunia terus berkembang dan menghadapi tantangan baru, relevansi ijma' mungkin dipertanyakan. Namun, ijma' tetap menjadi alat yang berharga dalam memahami dan menerapkan hukum Islam di era modern. Argumen 1: Ijma' sebagai Jembatan antara Masa Lalu dan Masa Kini: Ijma' memungkinkan kita untuk menghubungkan hukum Islam dengan konteks zaman modern. Para ulama masa kini dapat merujuk pada ijma' para ulama terdahulu untuk memahami dan menerapkan hukum Islam dalam situasi yang serupa, namun dengan mempertimbangkan konteks zaman modern. Argumen 2: Ijma' sebagai Alat untuk Mencari Solusi: Dalam menghadapi tantangan baru, ijma' dapat menjadi alat untuk mencari solusi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Melalui diskusi dan pertimbangan yang matang, para ulama dapat mencapai konsensus tentang bagaimana menghadapi masalah-masalah baru dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip Islam. Argumen 3: Ijma' sebagai Penjaga Kesatuan Umat: Ijma' membantu menjaga kesatuan umat Islam dengan menciptakan pemahaman yang sama tentang hukum Islam. Dalam era globalisasi, di mana berbagai interpretasi dan pemahaman tentang Islam muncul, ijma' dapat menjadi titik temu dan mencegah perpecahan. Kesimpulan: Ijma' tetap relevan dalam era modern karena ia berfungsi sebagai jembatan antara masa lalu dan masa kini, alat untuk mencari solusi, dan penjaga kesatuan umat. Meskipun tantangan zaman modern, ijma' tetap menjadi sumber hukum Islam yang penting dan dapat membantu kita memahami dan menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Wawasan:** Ijma' bukanlah sesuatu yang statis, melainkan proses yang dinamis. Para ulama masa kini harus terus berdiskusi dan berdebat untuk mencapai konsensus yang tepat dalam menghadapi tantangan zaman modern. Dengan demikian, ijma' dapat terus menjadi sumber hukum Islam yang relevan dan bermanfaat bagi umat Islam di seluruh dunia.