Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Melalui Pembelajaran IPA Berbasis Proyek dengan Pendekatan Culturally Responsive Teaching
Pada artikel ini, kami akan membahas tentang pengembangan proposal program inovasi yang bertujuan untuk mentransformasi praktik-praktik yang kurang baik di sekolah menjadi praktik pembelajaran yang lebih berkeadilan. Kami akan menggunakan kerangka berpikir Design Thinking untuk merancang sebuah projek yang dapat meningkatkan kesadaran lingkungan di sekolah. Deskripsi permasalahan spesifik yang ingin dipecahkan adalah praktik kurang baik yang terjadi di sekolah, seperti diskriminasi dan kekerasan. Salah satu contohnya adalah kurangnya kesadaran peserta didik untuk memilah sampah yang dapat mempengaruhi ekosistem lingkungan. Meskipun sekolah telah menyediakan tempat sampah terpisah hingga 4 bak sampah, masih banyak siswa yang tidak memahami pentingnya memilah sampah dengan benar. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengajarkan siswa untuk membuat ecobrick. Ecobrick adalah proses memasukkan sampah plastik dalam bentuk kecil ke dalam botol, yang kemudian dapat dijual. Kegiatan ini dapat dilaksanakan dalam pembelajaran IPA kelas 7 dengan menggunakan model pembelajaran project based learning. Dalam projek ini, siswa akan belajar tentang ekosistem dan cara menjaga lingkungan melalui pembuatan ecobrick. Selain itu, pendekatan culturally responsive teaching juga akan digunakan dalam pembelajaran ini. Dengan menggunakan lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Piyungan di Yogyakarta sebagai contoh, siswa akan belajar tentang gaya hidup berkelanjutan dan pentingnya menjaga lingkungan. Pendekatan ini akan membantu siswa untuk lebih memahami konteks budaya dan lingkungan sekitar mereka. Sumber data mengenai permasalahan ini dapat berasal dari temuan kami selama melakukan observasi dan praktik di sekolah, berita aktual, atau kasus yang ditemui di lingkungan sekitar. Sebagai contoh, berita aktual yang kami temui adalah penutupan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Piyungan yang selama ini menampung sampah dari sejumlah daerah di DI Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa masalah sampah dan lingkungan adalah isu yang penting dan perlu ditangani dengan serius. Dengan mengimplementasikan projek ini, diharapkan siswa akan memiliki kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan dapat menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Pembelajaran IPA berbasis proyek dengan pendekatan culturally responsive teaching dapat menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di sekolah.